Total Tayangan Halaman

Kamis, 15 September 2016

Nasihat untuk Diri

Setiap yang bernyawa pasti akan mati.. amalan yang tak akan putus dari seseorang walau telah wafat adalah: sadaqah jariyyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya..

Maka dari itu,
kita perlu menyadari, bahwa usia itu terbatas, terjatah, setiap orang mempunyai bagian masing-masing dan tak satu pun mengetahui lamanya.
Tak ada keluarga di sana..
Tak ada kawan disana..
Yang ada hanya kita dan amal yang kita perbuat selama didunia..

Maka dari itu,
Tak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik
Tak ada kata sedikit dalam berbagi
Tak ada kata harus bergelar untuk diteladani
Tak ada kata terlambat membangun kembali generasi rabbani
Tak ada, tak ada yang tak mungkin selama kita meyakini Allah ar-rahmaan ar-rahiim..

Selasa, 06 September 2016

Udah Putusin Aja! Part 1

Materi ini saya ambil dari ceramah Ust. Felix Siauw. Beliau penulis banyak buku yang sangat bagus. Khusus remaja muslimah, ada buku yang sangat spesial seperti: Udah Putusin Aja, dan Yuk Berhijab Syar'i.

Berikut kutipan materi Udah Putusin Aja, semoga bermanfaat sahabat..^^

***
Pada zaman sekarang banyak orang yang sebenarnya tidak memahami cinta sama sekali, tapi mereka berbicara atas nama cinta.

Kenapa saya katakan tidak memahami cinta sama sekali?
Karena serius temen-temen sekalian.
Saya secara pribadi baru ngerti bedanya cinta dan nafsu itu setelah saya menikah.
Kenapa beda cinta dan nafsu bisa diketahui setelah nikah?
Karena orang yang belum menikah itu ibarat orang yang lagi puasa. Orang yang lagi puasa itu senantiasa diuji dengan nafsu, betul apa betul?

Contoh, pernah puasa?
Pas puasa siang-siang jam 3 disuruh ibu pergi ke pasar, beli makanan buka puasa.
Yang kita lihat dipasar apa. Banyak.
Ayam, pengen, beli. Kolak beli, daging beli, semur beli, telor beli, rendang beli, semua pengen.
Lah kenapa? Semua terlihat enak bagi orang yang nafsu.
Tapi apa yang terjadi setelah mereka buka puasa. Setelah buka puasa minum, makan kurma 3 biji, setelah itu minum lagi. Apa yang kita rasakan waktu itu. Kenyang. Mendadak makanan jadi nggak enak lagi.

Makanya kalo orang-orang yang pacaran, yang belum nikah itu nafsu, bukan cinta.
Tapi kalo orang yang sudah menikah, itu baru namanya cinta. Cinta itu tenang, cinta itu adem, cinta itu woles kalo kata orang zaman sekarang.

Sebaliknya nafsu itu selalu terburu-buru, pengen segala-galanya, nafsu itu tidak perduli, nafsu itu sesaat. Dan yang paling penting, nafsu selalu mencari korban.
Itu beda cinta dengan nafsu.

Maka kalo orang lagi puasa dia bukan cinta tapi nafsu, karena segala-gala pengen. Lihat aja orang yang pacaran, apa aja pengen, betul begitu?


Lihat aja kalo ada orang jalan berdua, bedanya orang pacaran sama yang udah nikah apa bedanya?
Kalo yang belum nikah, apaa aja pengen dipegang. Betul kan ya?
Tangan pegang, apa pegang, segala macem pegang. Gitu kan ya..

Tapi kalo orang sudah nikah, santai, woles. Kenapa? sudah buka puasa. Faham?
Kalo orang yang belum buka puasa itu memang gragas..
Maka cinta itu sekarang sering disalah gunakan.

Gara-gara cinta banyak hal yang terjadi. Apa saja? Tahun 2006, ketika diadakan sebuah survey oleh satu koran di indonesia. Maka di situ didapatkan, bahwa sekitar 54% remaja di Bandung itu sudah tidak perawan. Jakarta 51%. Itu penelitian tahun 2006.
Dan ternyata banyak yang tidak perduli, dan mengatakan bahwa ini tidak akurat, tidak valid, ini nggak bener.

Maka diulang lagi penelitian pada tahun 2008, apa yang mereka dapet, KPAI mendapatkan bahwa tidak hanya 51% di jakarta, tapi diseluruh Indonesia 62,7% anak SMP sudah pernah melakukan hubungan seks, sudah tidak perawan.

Lebih parah lagi sekitar 97% mereka pernah menonton film porno. Indonesia gawat darurat pornografi.
Lah kenapa bisa terjadi kayak begini?
Salah satunya yang paling banyak kontribusi adalah yang namanya PA-CA-RAN. Pacaran ini parah, kontribusinya parah. Nggak percaya, tanya sama aktivis pacaran.

Aktivis pacaran kenapa bisa begitu, kenapa bisa mengkontribusikan kesalahan-kesalahan yang tadi.

Jadi begini, selalu saya sampaikan, bahwa betul, tidak semua pacaran itu menuju pada zina, tapi setiap zina itu pasti berawal dari pacaran. Betul atau betul?
Ada yang protes. "Nggak ustadz itu lokalisasi juga berzina tapi mereka nggak pacaran." Ya itu beda urusan.

Kan yang kita bahas sekarang adalah anak muda yang 62,7% mereka sudah hilang keperawanan. Dan semuanya pasti berawal dari yang namanya PA-CA-RAN. Kenapa bisa begitu? Itu fitrah.

Fitrahnya laki-laki seneng wanita, dan semua laki-laki tertarik pada wanita. Dan wanita tau persis pada zaman sekarang, wanita tau persis kalo laki-laki bisa ditaklukkan oleh wanita.

Masalahnya adalah ketika itu mulai terjadi lewat jalan pacaran, pasti terjadi tadi. Pintu zina diperbesar. Maka setiap zina awalnya pasti pacaran.

Ada yang protes,
"Ustadz jangan men-generalisir dong, nggak semua orang pacaran kok kayak begitu, nggak semua orang pacaran otaknya mesum kayak ustadz!"

OH YA?

Oke kalo begitu saya tanya sekarang.
Kalo orang pacaran kira-kira ngapain?
"Kalo pacaran itu nggak ngapa-ngapain ustadz".
Lah kalo nggak ngapa-ngapain, ngapain pacaran.
Faham? Pasti ada apa-apanya disitu.

Oke kalo gitu, kalo pacaran ngapain kira-kira?
"Ya ustadz memang ada sih kita cuma pegangan tangan doang.."
Yakin nih cuma pegangan tangan doang??

Kalo ada orang pacaran, nih mbak mbak yang masih pacaran, kalo ada pacar anda yang cuma pegangan tangan doang, hati-hati, dia bukan cowo beneran. Kenapa?
Karena cowo beneran tidak cukup cuma pegang tangan doang, betul begitu?

Ada namanya mas Jaya Setiabudi, nerusin satu tweet ke saya, tweet nya agak kurang ajar sih, tapi bener.
Begini tweet nya
"Ada yang bilang sama saya kalo pacaran itu nggak ngapa-ngapain, cuma pegangan tangan doang."

Mas Jaya bilang:
"Betul sih, mungkin 3 hari pertama pegangan tangan doang, tapi kalo udah 3 tahun masa cuma pegangan tangan doang, mubazir dong.."

Nah begitu, paham?
Ada kebenaran disitu, lah masa udah tiga tahun pacaran, datang kerumah, bahkan sekamar, diruang tamu berduaan doang, masa cuma maen catur 3 tahun, kemudian kerokan, supaya nggak masuk angin. Itu kan nggak mungkin.
Pasti ada sesuatu yang terjadi disana. Pasti pintu kepada zina. Maka pintu zina ini dibuka daripada yang namanya PA-CA-RAN. Dan itu semua terjadi begitu saja. Kadang-kadang banyak orang nggak percaya.

"Ustadz tenang, saya sudah membentengi diri saya sendiri, saya ini adalah anak kyai. Saya tau persis bahwa ada yang nggak boleh dilampaui."
Semua cewek juga bilang begitu.

Tapi kenapa hashtag #udahputusinaja! jadi meng-Indonesia? Karena memang itu fakta yang terjadi kenyataan.

Ketika saya membahas udah putusin aja, itu langsung biasanya email saya masuk 20-30 orang kirim email ke saya.
Kalo dateng dari orang yang belum menikah maka mereka bilang:
"ustadz gimana kalo misalkan udah terjadi, apa yang harus kita lakukan, emang saya nggak pantas lagi dapat cowo yang baik?"
"Ustadz, kalo udah terjadi bagaimana cara taubatnya?"

Kalo dari yang sudah nikah, selingkuh.
Nah kenapa bisa begini, efek dari tadi bermaksiat pada Allah, cintanya bukan cinta yang bener. Cintanya bukan cinta yang sejati. Ini hasilnya.

Sebelum masuk Islam saya pacaran 4 tahun, setia. Setelah masuk Islam saya bilang begini:
"Kalo kamu sayang sama saya berarti kamu mau mutusin saya, dan kalo saya sayang sama kamu berarti saya juga putusin kamu"
"Kenapa? Karena kalo saya sayang sama kamu, dan saya tega kamu dibakar api neraka, berarti saya nggak bener-bener sayang. Kita sudah tau ini maksiat, tapi kita masih laksanakan, berarti kamu nggak sayang sama aku kalo kamu nggak mau diputusin."

Kita putus. Setelah putus, saya baru sadar dengan semuanya. Memang begitulah adanya orang pacaran.
***

Udah Putusin Aja! Part 2

***
Ini kisah nyata, banyak orang yang berkata bahwa dirinya nggak mungkin sampai pada hal-hal zina seperti tadi.

Nih kenyataan. Ada orang pacaran, 4 tahunan, tapi bukan saya ceritanya. Mereka akhirnya LDR, satunya kuliah di Bandung satunya kuliah di Jakarta. Salah satunya menengok.
Lalu cowo nya bilang:

"Eh saya mau cerita boleh?"

"Boleh."

"Kita udah pacaran berapa lama sih?"

"4 tahun."

"Dan bagaimana yang kamu rasakan selama ini?"

"Alhamdulillah, saya merasa bahwa ini lah calon imam ku yang sempurna. Engkau lah yang cocok jadi ayah dari anak-anak ku."

"Oke kalo begitu, menurut kamu mas bagaimana sih? "

"Mas baik banget, selama pacaran ini saya tidak pernah komplain dengan mas."

"Tapi kalo gitu boleh nggak mas cerita sesuatu."

"Boleh mas cerita aja. "

"Tapi saya cerita ini karena saya percaya sama kamu. Gpp ya. "

"Gpp mas cerita aja. "

"Tapi yakin kamu mau diceritain? "

"Yakin mas."

"Tapi ini agak nggak enak, gpp?"

"Gpp mas carita aja. "

"Tapi kamu nggak akan marah kan?"

"Nggak mas cerita aja. "

"Bener nggak akan marah??"

"Bener."

"Janji?"

"Gpp mas cerita aja mas.."

"Ya sudah saya cerita. Tapi nggak jadi deh!"

"Gpp mas.. cerita aja emang ada apa sih?"

"Ini bener-bener penting bagi saya, cuma saya nggak tau lagi mau carita sama siapa. Saya mau cerita sama kamu tapi takut kamu marah. "

"Nggak mas cerita aja, bukankah mas setiap hari juga cerita sama saya dan nggak ada masalah. "

"Tapi ini beda. "

"Gpp mas.."

"Bener? Janji nggak marah?"

"Bener.."

"Ya sudah jadi gini ceritanya. Saya punya temen SMP sudah lama nggak ketemu. Setelah saya di Bandung saya bertemu lagi mereka, setelah kita ngobrol, dulu kita berkawan sangat baik berlima, sekarang mereka sudah berubah total."

Mereka sekarang sudah pacaran, dan mereka nanya sama saya masih nggak jadian sama kamu.
Saya bilang masih, dan saya tanya kalo kalian gimana. "
Kami juga sudah banyak punya pacar."

Dan mereka cerita, selain dari pacaran mereka sudah pernah ML, dan mereka nyeritain sama saya seperti apa ML itu, mereka tanya :
"kamu sudah pernah belum?"
"Belum" saya bilang.
"Kamu anggurin gitu aja? Selama 4tahun nggak pernah ML?"
"Nggak, karena itu nanti kita save untuk nikah." Jawab saya.

Maka saya dig*blok-g*blok in. Di olok-olok, saya dibilang bukan laki-laki sejati. Saya dibilang mandul, saya dibilang homo.
Padahal saya pikir itu kan sesuatu yang berharga yang harus kita jaga sampai kita menikah.

Bener, mas memang bener.

Tapi sebenarnya saya juga mikir, gimana sih apakah pembuktian cinta harus seperti itu? Harus kemudian menyerahkan segala-galanya. Dan saya juga mikir, kalo ada orang cinta sama saya tentu dia mau nyerahin segala-galanya gitu ya?

Tapi kan mas nggak gitu juga

Iya sih emang nggak gitu, tapi yasudah lupain aja deh, tapi saya mikir juga sih sebenarnya rasanya kayak apa.

Kok mas gitu sih? Mas nggak sayang sama aku mas? Mas begitu mikirnya?

Iya sih kan itu cuma ngomong aja, kamu kan janji nggak marah, udah lupain aja lupain aja, udah jangan bahas lagi..

"Emang mas mau?"

Naahh paham temen-temen sekalian?
Cewe itu kalo sudah dijebak dengan cara seperti itu, itu pasti kena.

Artinya adalah apa? Justru kenapa terjadi 62,7% terjadi seperti itu; orang-orang nggak perawan. Karena saya kasih tau, laki-laki tau persis cara untuk menundukkan wanita.

Di vote nya laki-laki ini pinter melakukan sebuah rayuan pulau kelapa, rayuan gombal. Itu semua di vote nya pinter.

Sialnya cewe di vote nya seneng digombali. Makanya godaan cowo nggak akan lepas. Itu baru salah satu rayuan cowo, trik-trik nya cowo. Merasa kemudian anda diistimewakan. Merasa masa depan anda adalah dia. Tapi setelah dapet, anda tak lagi nggak berharga. Paham?

Dan problem nya dunia nggak adil. Kenapa dunia nggak adil? Karena laki-laki senantiasa dilihat dari masa depan, sementara perempuan dilihat dari masa lalu.

Contoh, dunia melihat laki-laki dari masa depan.
Seorang laki-laki mantan narkoba an, mantan preman, dugem kerjaannya, lalu bertaubat jadi Ustadz, lalu meninggal, yang orang inget apa? Ustadz atau preman?
Kemaren Almarhum Uje, orang nggak tau lagi masa lalu nya apa, tapi yang mereka inget akhirnya baik. Dan itu yang diinget.

Tapi taruhlah seorang wanita. Dulunya sempet berzina, tersebar kemana-mana, videonya kemana-mana, ditonton orang. Kemudian taruhlah dia bertaubat, kerudungan, kemudian muncul di televisi. Laki-laki ngeliat itu, yang kepikir sama laki-laki apa? Video porno. Paham?
Hati-hati!
Saya nggak mengatakan bahwa pertaubatan nggak diterima Allah. Allah menerima segala pertaubatan.
Tapi yang kita bahas adalah, dunia tidak adil.
Dan ketika itu terjadi, habis urusannya. Masa depan hilang.

Ada banyak yang anda nggak boleh coba, tapi narkoba, seks, itu bener-bener nggak boleh dicoba. Lah kenapa? Fatal.
***
Bersambung ke Part 3.

Udah Putusin Aja! Part 3

***
Saya mau tanya nih sama cewe-cewe.
Siapa yang mau nikah angkat tangan! Yang cewe-cewe mana, saya mau nanya sama cewe-cewe..

Kalian mau dapat jodoh yang baik apa bejat?
Yang taat apa yang jahat?
Yang pinter baca Qur'an atau ndak?
Yang pinter ngafal Qur' an mau?
Yang sholat nya rajin mau?
Yang bisa membimbing mau? nggak yg bisa main tampar doang mau. Yakin?
Yang setia mau?

Yang kayak begitu nggak akan mungkin lewat jalur PA-CA-RAN.. inget baik-baik
Nggak mungkin lewat jalur PA-CA-RAN.
Lah kenapa begitu..
Beda jauh.
Nih saya kasih tau,
Pacaran temen-temen sekalian nih saya kasih tau.
Laki-laki yang hobi bermaksiat sebelum nikah akan lebih mudah bermaksiat setelah nikah, inget itu baik-baik!

Jadi misalkan pacaran, pegang tangan orang, belum akad, belum ketemu bapaknya sekalipun, lalu kemudian bilang I love you I need you I miss you dan sebagainya.
Padahal belum akad, belum nikah belum apa2..

Pertanyaan saya sederhana..

"Selepas dia menikah apa yang menghalangi dia untuk berbuat begitu sama cewe yang lain?"

Kan sama-sama belum nikah toh, kan sudah bermaksiat sebelumnya pada Allah, setelah menikah lebih mudah lagi bermaksiat kepada Allah.

Yang ke 2
Laki-laki yang dia nggak pacaran bukan karena nggak mau, bukan karena nggak laku, bukan
Bukan karena nggak bisa,
Tapi kerana dia taat pada Allah swt.

Yang kayak begini akan menghormati anda karena Allah swt.
Yang kayak begini akan menjaga anda karena Allah swt.
Yang kayak begini, walau pun sikat wc demi hidupin anda dengan harta yang halal dia lakukan.
Cuci mobil orang dia lakukan asal hartanya halal, paham temen-temen sekalian? yang kayak begini baru bener.

Dan cinta nggak bisa dimanipulasi.
Lah kenapa nggak bisa dimanipulasi?
Seperti yang tadi dikatakan tentang orang tua.

Semua yang datang ke walimahan biasanya melihat bapaknya mempelai perempuan pasti nangis, betul atau betul?
Kenapa bapak perempuannya nangis,
tau nggak kenapa?
Kenapa kira-kira?
Karena itu baru namanya cinta.

Lah kenapa bisa nangis?
Nih saya kasih tau, saya punya anak perempuan umurnya 7 tahun, namanya Alilla. Masih lama untuk nikah tapi setiap saya bayangin kalau suatu saat nanti saya bakal melepas dia nikah ya suka nangis juga.
Lah kenapa?
Kebayang persis dan saya ngerti persis sekarang kenapa bapak-bapak yang ketika nikahin anaknya nangis.
Paham temen-temen sekalian jadi apa yang dipikirin?

Saya punya anak, Alila
Udah agak gede saya pesen sama Alila.
"Alilla jangan maen sma cowok2."
"Kenapa bi?"
"Semua cowok itu modus, hati-hati, kecuali bapak mu."
Anak SD saya pesan begitu,
"Alilla jangan main sama cowo, abi nggak ridha. Cowo2 itu berbahaya abi nggak ridha. Kamu jangan main sama cowo, mainmu sama cewe2 aja, jangan main sama cowo. Cuma abi cowo yang nggak berbahaya. Paham ya?"
"Paham bi.."
"Pokoknya jangan main sama cowo!"
"Dan kalo ada cowo yang ganggu kamu lapor pada guru mu. Kalo guru mu nggak reken lapor lagi pada guru mu sekali lagi, kalo dia masih nggak respon, lapor lagi sekali lagi. Kalo dia masih nggak respon,
kasih tau abi siapa nama anak cowo nya itu, abi kerumah nya, abi bakar rumahnya!"

Karena saya cuma ingin menunjukkan bahwa saya melindungi anak saya.

Laki-laki itu punya naluri perlindungan pada seorang wanita, makanya anak laki-laki sama anak wanita pasti lebih disayang anak perempuan, itu sudah rahasia umum. kenapa, naluri perlindungan laki-laki nya keluar.

Setelah dia gede lagi saya transfer bacaan-bacaan Qur'an saya, saya ajarin surat-surat yang saya tau, ayat demi ayat. Makanan yang saya kasih makanan terbaik.
Semua saya kawal agar dia tidak berbuat maksiat, saya kawal dia untuk senantiasa taat pada Allah.

Sampai pada suatu saat kemudian saya harus nikahin dia, kebayang nggak perasaan saya seperti apa?

Ketika saya harus menggamit tangan seorang laki-laki yang baru saya kenal, apalagi Alilla juga baru kenal karena dia nggak pake pacaran.

Dan dikepala saya berkecamuk pertanyaan-pertanyaan adalah,

Bisa nggak laki-laki didepan saya ini ngasih makan dia sebagaimana saya ngasih makan anak ini?
Bisa nggak dia kemudian membahagiakan anak saya sebagaimana saya membahagiakan nya selama ini?
Jagain dia, tidak berbuat kasar pada dia, berbuat baik pada dia, senantiasa mengingatkan pada Allah.

Bisa nggak anak ini melakukan sebaik saya, atau bahkan lebih baik?
Itu yang ada dalam kepala saya, paham temen-temen?
Makanya setiap bapak-bapak pasti nangis.

Makanya kalo ada orang bilang cinta ke anaknya tapi nggak berani datang pada bapaknya, dan minta pada bapaknya,
Sorry, saya harus sampaikan bahwa laki2 semacam ini BAN-CI.
Paham temen2 sekalian?
BAN-CI.
Lah kenapa?
Saya yang punya, saya yang memberikan cinta, segala2nya dari lahir sampai dengan sekarang.
Kalo ada cowo yang nggak berani dateng pada bapaknya. Ya banci.
Kesimpulannya Udah Putusin Aja.

***
#Ust.FelixSiaw #UdahPutusinAja
www.SalingSapa.com