Total Tayangan Halaman

Minggu, 09 Oktober 2016

Untukmu

Untukmu yang telah tertulis
Pada lembar takdir kehidupan
Yang tetap tersenyum manis
Dalam pencarian


Yakinilah..
Bahwa aku ada
Bagaikan udara pagi
Tak kau lihat, tapi pasti kau cintai


Bahwa aku akan ada
Bagaikan mentari
Mengawali hari dan mendampingi


Jadi ketahuilah..


Jika yang lain ingin bersinar
Dipuji layaknya bintang harapan
Aku justru ingin mendasar
Tenggelam dikedalaman


Jika yang lain ingin menunjukkan pesona
Indah, terlebih dihadapanmu
Aku hanya yang mendo'a
Agar kelak bisa membersamaimu


Membersamai dalam berkah
Setelah kau menyelam dengan lelah
Untuk menemukan
Apa yang tak kau temukan dipermukaan


Laksana mutiara

Maka, untuk apa kita ragu?

Untuk mu disana..
Maaf, dulu aku sering mencandaimu. Hingga muncul rasa aneh, dalam hati masing-masing kita. Yang tak pernah mampu terjelaskan satu sama lain.

Maaf..  aku yang memulai. Dan aku berjanji  yang akan mengakhirinya.

Kau pasti menyadari, berkali-kali aku mengakhiri semua ini. Namun berkali-kali aku memulai lagi permainan. Karena aku, menemukan apa yang kucari pada dirimu. Semakin lama semakin ku meyakini. Bahwa adalah kau.

Kulihat perubahan baikmu. Kau juga pasti melihat perubahan baikku. Setelah kita saling menguatkan. Dalam tanpa ikatan. Namun ketahuilah.. Aku tak ingin kebaikan yang ada padamu menjadi sebuah ketidakbaikkan oleh karena ku. Begitupun sebaliknya. Maka pahamilah.

Kau tau, bumi membutuhkan mentari , dan mentari senang menerangi bumi dengan sinarnya. Begitupun dirimu padaku. Itulah aku padamu. Tapi kita lupa. Mendekat justru akan menyakiti salah satu. Bahkan membinasakan keduanya. Begitulah kita detik ini. Dan ketika aku yang menyadari pertama kali, maka ku ingatkan kau.

Beriring hujan. Aku meminta banyak permintaan. Salah satunya, semoga apa yang terbaik menurutNya, adalah ini. Saling melepaskan. Semua tentang hati. Maka yakin lah ketika Dia berjanji.

Wanita-wanita keji untuk laki-laki keji. Wanita-wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik.

Maka jadikanlah perpisahan ini, usaha perbaikan diri kita. Meski kita tak pernah tau akan dipertemukan lagi atau pun tidak. Semua adalah kehendakNya. Kau tentu meyakini bahwa Dia lah pengatur skenario hidup terindah kan? Jadi untuk apa kita ragu.

Just Sharing

Cuma sharing aja.. cerita santai judulnya..
Jadi seperti ini. Bisa dibilang Admin orangnya emang kuno, kolot, eh bukan, lebih enak dibilang Admin itu klasik orangnya. Hehehe.. apa-apa serba mikir seribu kali, susah juga kalo mau nerima hal-hal baru. Maunya cari aman, maunya di zona nyaman. #emangnggaksalahkan?

Seperti contoh dalam pergaulan. Dari dulunya punya basic introvert, jadi nggak terlalu supel sih orangnya. Karena apa? Jadi ada dua alasan.
1. Sebenarnya admin kadang-kadang type orang 'pembebek'. Artinya gampang tergiring kesana kemari. #bukakartu. Jadi Admin sangat pilih-pilih teman dan lingkungan. Yaa kan takut aja kalo tiba-tiba ngikutin aliran sesat atau lebih parahnya ikut dugem tengah malem.
2. Sekalipun kadang jadi pembebek, tapi tetap punya prinsip ko. Nah kalo ada rekan yang nggak cocok sama prinsip dan jalan hidup admin, admin tuh mudah ninggalin. #agakgimana gitu point ke dua ini. Tapi da emang iya. Kalo ada seseorang yang udah nggak nyambung sama prinsip admin, kalo nggak ditinggalin ya admin diem in (dalam artian interaksi seperlunya saja). Jadi daripada ninggalin temen gini, mending cari temen yang sejalan kan? (Meski kadang ada temen yang belok dari prinsip yang dulunya sejalan sama admin #hiks)

Lanjut, begini masalahnya, ini admin yang ngayal sendiri, apa emang bener-bener berada di lingkungan yang kurang tepat, atau jangan-jangan admin pakai kacamata kuda. Ko ya gini banget hidup di abad 21?

Admin pernah denger. Kurang lebih kayak gini ceritanya.

"Nanti di akhir zaman, akan ada orang-orang yang berani zina dipinggir-pinggir jalan."

Lah ko serem banget ya ceritanya. Masa zina pinggiran jalan, apa nggak malu, apa nggak takut. Takut digusur warga contoh nya, karena mengganggu ketertiban lalin. Hihihi..

Tapi lanjutan ceritanya lebih serem lagi..

"Pada saat itu, bahkan orang-orang paling beriman pun berfikir, dan ingin melakukan hal tersebut (zina)."

Naudzubillah...

Ko bikin merinding aja tuh cerita. Terlepas dari cerita hoax atau mungkin pendengaran dan pemahaman admin yang kurang fokus saat dapet cerita itu. (karena admin denger cerita pas masih SD). Maafkan ya. Takutnya ini jadi bahan acuan dan sumber informasi. Wkwk

Tapi satu hal ini pasti banget keshahin-an nya.. yaitu sebuah hadits yang artinya..

"Telah ditentukan bagi manusia nasibnya dengan perzinaan yang akan diterima olehnya dengan pasti yaitu: Dua mata perzinaannya dengan cara melihat (yang maksiat). Dua telinga perzinaannya dengan cara mendengarkannya. Lidah (ucapan) perzinaannya dengan cara mempercakapkannya. Kedua tangan perzinaannya dengan cara merabanya. Kaki perzinaan dengan cara melangkah padanya. Hati perzinaannya dengan menarik dan bercita-cita padanya, yang kemudian dibenarkan dengan kelaminnya atau menolaknya." (HR. Bukhari-Muslim)

Yang meriwayatkan hadits tersebut adalah dua ahli hadits yang tak diragukan lagi kan?
Membahas tentang zina, ternyata zina itu banyak macamnya yaa..
Mata dengan melihat hal-hal negatif..
Telinga, tangan, kaki, lisan, sampai hati pun bisa berbuat zina! Ternyata zina itu bukan hanya melakukan sesuatu? You know what lah apa sesuatu itu..

Dan dengan membaca hadits tersebut maka cerita yang admin dengar waktu SD itu benar adanya dong? Berarti abad 21 sekarang ini udah bener-bener diakhir zaman? Wadududuhh

Kita udah nggak asing lagi ya kan lihat anak mude beduaan, pinggir jalan, pinggir kali, pinggir pinggiran lah pokoknya.. bergandengan, pandang-pandangan,  peyuk2 manja, intim banget gitu kelihatannya.. itu sih yang kelihatannya. Di belakang atau ditempat sepi, apa nggak ada sesuatu tuh?

Nah.. setelah baca itu, pasti ada kan yang bilang admin pikirannya kolot?
Karena emang hal-hal seperti itu udah lumrah banget dilakonin anak muda. Bahkan dijadiin suatu kelaziman. Yang artinya nggak ada yang berani ngelarang.

Tapi nggak apa2 kalian bilang admin kolot, yang penting mudah-mudahan bukan kalian pelaku-pelaku zina tersebut yaa.. ^^

Innalillahii..
Admin bilang gini bukan karena udah baik. Bukan banget! Kalo ada yang kenal admin terus membenarkan bahwa admin itu baik, itu mah da Allaah yang nutupin aib-aib admin dari mata kalian semua. Terus yang suka baca caption-caption admin di medsos bijak, padahal nggak bijak-bijak amat ko aslinya. Hal tersebut nggak lain lebih pada nasihat buat diri sendiri aja.

Nggak apa-apa bilang admin kuno deh, toh yang klasik kan lebih asik, bernilai estetik pula #apasih #jadigaje

Ini lagi nih ada cerita real. Admin mah orangnya cemas-an gampang was-was gimana gitu, apalagi kalo udah lihat pengalaman hidup orang yang pahit. Ih suka takut dah, takut ngalamin hal itu.

Jadi gini, ada akhawat, shalihah, baik nasabnya, hartanya, bahkan rupa pun nggak kalah. Akhawat itu kan masih nimba ilmu, di pondok. Kurang lebih baru 2 tahun, eh tiba-tiba ada yang lamar. Yaa namanya juga niatan baik kenapa harus ditolak kan, apalagi orang tua laki-laki itu ternyata sahabat ayahnya sejak kecil.

Nggak perlu lama lamaran diterima. Nah kira-kira 6 bulan selanjutnya barulah ngadain walimah.
Tahun pertama hidup mereka penuh bunga bahagia. Walau ada sedikit masalah karena beda karakter, tapi mereka bisa melaluinya. Apalagi hadir malaikat kecil diantara mereka.

Nah masuk tahun ke 3. Mereka sudah saling tau sisi 'belang' pasangannya. Apa-apa jadi masalah, hal kecil jadi perkara. Melodi cinta mereka persis kayak pelana kuda, naik turun. Drastis. Kadang bahagia, tiba-tiba marahan, eh ketawa-ketawa lagi. Namun ternyata inilah awal keretakkan mereka.

Ketika malaikat ke 2 mereka lahir. Usut punya usut mereka sedang berselisih hebat. Akhawat nya mulai egois, ternyata laki-lakinya pun nggak mau kalah. Banyak perbedaan yang mulai dipermasalahkan, bahkan perbedaan antara kedua keluarga mereka. Singkat cerita mereka berpisah. Karena ternyata ada pihak ketiga.

Bisa gitu ya? Iya laah apasih yang Allaah nggak bisa kehendaki.

Mereka nggak lama-lama dari proses lamaran ke walimah loh. Sudah sejalan dengan tuntunan agama dong, ta'aruf-khitbah-nikah. Jarak nya 6 bulan. Nggak pake pedekate lama kan?

Tapi.. ada tapinya nihh..
1. Diantara proses ta'aruf dan khitbah mereka melakukan jalan 'berdua' membeli hantaran untuk lamaran. Padahal berdua-duaan sangat tidak dianjurkan. Karena yang ketiga pasti.. syaitan..

2. Ketika acara khitbah atau lamaran. Melakukan tukar cincin dengan 'langsung' artinya mereka tidak ada perantara memakaikan cincin ke wanita dari laki-lakinya. (Dianjurkan wanita dipakaikan cincin oleh calon ibu mertua).

2. Jarak lamaran ke walimahan, sering melakukan khalwat, apalagi melalui handphone. Bercakap seolah mereka sudah sah.

3. Ketika proses ta'aruf Akhwat berdandan tak seperti biasanyanya saat akan bertemu. Kalo biasanya simpel ini agak diistimewakan. Kalo biasanya dandan childish ini di dewasakan.

4. Kefahaman agama yang kurang dari salah satu pihak. (Holalaa admin nya juga padahal gitu (-_-)

Nah nah.. ada penyimpangan nya kan?
Sudah sudah.. ambil hikmahnya saja.
Kalo dari admin pribadi begini...
Pasti ada pelajaran dari kisah mereka. Baik pelajaran untuk mereka, keluarganya, bahkan orang lain. Karena apa? Karena se-syar'i apapun kita menyebutnya. Jika masih terkontaminasi hal-hal negatif dalam prosesnya. Semua itu belum menjamin berkah pernikahannya loh.. Apalagi yang keluar dari syari'atnya..

Nah admin mulai parnoan deh. Dari kisah itu. Tapi nggak apa2 lah kan bisa diambil pelajarannya.. yang banyak banget..
*kalo cinta jangan kelewat cinta toh Allaah yang nitipin doi, dan sewaktu waktu dapat diambil lagi.
*kalo seseorang udah cinta Allaah, insyaallaah mencintai siapa pun akan mudah dan lebih berkah.
Cuma kan ya balik lagi ke materi awal. Admin cuma mau cerita santai aja. Pengalaman yang admin share. Kan ada pepatah "experience is the best teacher" yaa kan?
Pengalaman diri sendiri dan orang lain apa salahnya untuk dijadiin pelajaran.

Jadi apapun penjelasannya, intinya, selalu ada langit diatas langit. Artinya selalu ada yang lebih baik dari diri kita, TAPI walau pun seperti itu jangan berhenti memperbaiki diri. Dan jangan menganggap diri udah paling bener! Belajar belajar belajar!

#sekiankegajeanhariini