Total Tayangan Halaman

Rabu, 27 September 2017

Harmoni Hujan

Suatu hari, seorang wanita manja yang hidupnya superhore melewati hari dengan Harmoni Hujan, hujan, hujan dan hujan.

***

6.45 am 
angkutan kota, gamis hitam dan khimar abu tua. 

Lebih baik bangun cinta, 
daripada jatuh cinta.
jatuh itu sakit, 
bangun itu semangat. 

Lirik lagu itu muncul begitu saja, mengapa tiba-tiba semua kata itu ada di pikiran, dann mengiringi langkahku dipagi yang hujan? Ah sudahlah.

Aku kembali fokus pada jalanan hari ini, jalan sama yang ku tempuh 3 tahun terakhir. Sudah sejauh ini batinku, artinya satu tahun lagi selesai sudah studi yang aku tempuh.

***

9.15 am 
ruang kelas, dengan pena merah muda tanpa tutup. 

Hanya satu dosen yang masuk.

***

10.47 am 
kelas, pertimbangan dan Kemungkinan. 

Lapar. Menunggu. Hujan. Bosan.
Aku memang tak pernah suka menunggu, apalagi tak mengerjakan apapun. Harmoni hujan ini, membuatku menunggu yang tak pasti. Niat pergi ke perpustakan pun ikut pudar. Menimbang kemungkinan teraman.

Ponselku mulai tak sehat, terpaksa aku non-aktifkan.

***

11.12 am 
angkutan kota, keputusan dan kebimbangan. 

Tempat ini selalu menjadi sudut favoriteku. Pojok kanan belakang. Aku memikirkan sebagian dari doa yang tak pernah absen dari lisanku, doa yang kulangitkan diwaktu mustajab. Bada sholat, antara adzan dan Iqamah, saat hujan.

Hujan?

Inikah jawaban doaku.

"Yaa Allaah, persulit lah langkahku jika menuju kemaksiatan. "

Semesta, apakah kau tau janjiku, dan janjinya? Apakah ini salah?
Lagi-lagi hujan yang menjelaskan. Selalu hujan yang menjadi jembatan kebimbangan.

***

11.59 am 
posisi boncengers. 

Membenarkan duduk, berjarak. Samar dari jauh aku melihat wanita berjilbab biru langit, dia teman ngajiku, duduk di serambi masjid. Dia pasti sedang menunggu ayahnya menjemput. Manis sekali pikirku. Pulang kuliah, dijemput Ayah.

Hujan lagi.

***

12.28 pm 
dapur, dan tatapan piring kotor. 

Akhirnya Sayur tanpa wortel terhidang. Satu panci kecil akhirnya habis. Ditemani Ikan goreng kering yang ikut berenang dilambung.

Tak pernah merasa se-superhero ini. Mengurus rumah dan keperluan sendiri. Tak terasa semua piring dan perlengkapan masak bersih tanpa noda.
Sekejap.

Hujan reda.
Masih sendiri.

***

1.34 pm. 
Pening. Hujan. Tidur.

***

3.17 pm 
kasur, ditemani tablet orange meluncur ke kerongkongan.

Aku tak pernah sekecewa ini aarrrgghhh.... aplikasi yang ku buka tiba-tiba terhenti, ponselku memang sedikit bermasalah, tapi aneh, ngadatnya selalu tak tepat waktu. Oh Allaah..

Beberapa chat tak sempat aku balas. Padahal ini penting. Apakah.. ini jawaban doaku lagi. Aku terus berprasangka kembali. Setiap kali aku memiliki janji, atau.. bercakap ria via whatsapp dengan ajnabi, ponselku selalu begini.

 ***



Selasa, 26 September 2017

Dari sebagian Doaku

Dari sebagian doaku adalah
Meminta padaNya untuk dimudahkan setiap langkahku dalam kebaikan







Dari sebagian doaku adalah
Meminta padaNya untuk mempersulit langkahku jika menuju kemaksiatan




Dari sebagian doaku adalah
Meminta padaNya untuk memberkahi ilmu, sisa usia, rizki dan langkahku setiap harinya







Dari sebagian doaku adalah
Meminta padaNya, lindungi dan berilah kebahagian orang-orang yang kusayangi dimanapun dia berada






Dari sebagian doaku adalah
Meminta Allaah untuk menghilangkan perasaanku padamu saat ini walau nanti ditakdirkan bersama.




Dari sebagian doaku adalah
Terimakasih
Kau telah menunjukan dan menuntunku pada jalan yang teristimewa disetiap cerita




Dari sebagian doaku adalah
Maaf
Aku masih belajar mencintaiMu sepenuhnya padahal cintaMu padaku sempurna. 




Dari sebagian doaku adalah
Tolong
Jangan bosan mendengarku berdoa, karena jika bukan padaMu siapa yang dapat aku percaya




Minggu, 24 September 2017

Hijrah Hijriyah

Alhamdulillaah.. Alhamdulillaah 'ala kulliy hal.. kita telah berada di tahun baru 1439 Hijriah. Semoga dengan melangkahnya kita pada tahun baru ini, kita pun dapat melangkah meninggalkan hal yang tak baik menuju perjalanan yang lebih baik. Semoga tahun ini kita lebih baik dari kita yang dulu. Aamiin

Mendengar kata Hijriyah tentu tidak akan lepas dari peristiwa Hijrah Rasulullaah shalallahu 'alaihi wassalam dari kota Makkah ke Madinah. Ya peristiwa 1439 tahun lalu telah menjadi titik awal kalender ummat Islam.

Mengapa demikian? sebelum hijrah Rasul dan pengikutnya dimusuhi kafir Quraisy Makkah, mereka tidak membiarkan umat Islam tenang. Oleh sebab itu Rasulullaah dan umat Islam berpindah atau Hijrah ke Madinah. Disana mereka disambut dengan bahagia, dan kemudian mendirikan Masjid Quba. Masjid pertama yang dibangun sebagai majlis Islam. Oleh karena itu, peristiwa hijrah Rasulullah dan pengikutnya dijadikan awal tahun dalam kalender Islam, yaitu kalender Hijriyah.

Sebab dari peristiwa inilah, Islam bisa dikatakan bangkit dan tumbuh menjadi sebuah peradaban yang sangat mengagumkan di tanah Madinah. Kemudian menyebarkan ajaran-ajarannya ke bagian wilayah lain.

Okey, berpindah dari bahasan historis.

Membahas tentang hijriyah, teringat tentang cerita guru Matematika saat di aliyyah. Cerita dan motivasi nya selalu bikin hati jleb nyess dan Masyaallaah..
Kira-kira pada 1436 H di alamater putih abu, beliau pernah menyampaikan bahwa begitu telah tuanya usia dunia. Bahkan ketika zaman Rasulullaah pun dunia sudah dikatakan sudah senja usianya, apalagi sekarang.

1436 H, beliau memenggal pembacaan tahunnya 14.36, menunjukkan waktu pukul 2.36 sore, menjelang waktu ashar sebutnya. Waktu dimana akan datang sebuah sore sebuah senja yang diambang waktu, menjelang malam, gelap.

Beliau memaparkan begitu banyak bukti  "gelap", tentang kengerian sebuah zaman; pembunuhan, perzinahan, dan kemaksiatan lain yang tak asing didengar. Yang mana kesemua "gelap" itu sedang berlangsung, bahkan akan terus berlangsung, menuju kearah yang lebih gelap.

Beliau juga membahas surat Al-Ashr, yang mana manusia benar-benar ada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman, dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.

Oleh sebab itu beliau sangat mewanti-wanti, menasihati agar siswa nya selalu Istiqomah berada dalam jalan kebaikan bahkan terus menuntut diri agar terus memperbaiki. Dengan Hijab misalnya. Beliau ingin kami tetap mempertahankannya walaupun telah lulus dari madrasah Aliyyah.

Disana, hatiku secara pribadi sangat tersentuh, umpama seorang ibu, yang sedang mencurahkan kasih sayangnya. Lalu, akupun mengaamiinkan semua perkataannya, semoga kami Istiqomah.

Hijrah, dewasa kini lebih dikenal dengan sebuah perubahan, ke arah yang lebih baik. Usaha perbaikan yang dilakukan dari keadaan awal yang kurang baik.
Hijrah bisa disandangkan pada seorang wanita yang memutuskan diri untuk berhijab. Menutupi auratnya. Atau pada seorang laki-laki yang menyadari kesalahan masa lalunya lalu berhijrah, mengikuti aturan-aturan Allaah yang lebih menawarkan keberkahan.

Banyak sekali contoh seseorang yang berhijrah, yang paling kita kenal adalah Alm. Ustadz Jefri, Teuku Wisnu, lalu disusul dengan aktor dan aktris dan tokoh lainnya..
Mereka berhijrah karena menyadari 'dunianya' justru tak lagi menjamin kan ketenangan. Dan jalan Islam lah yang sesungguhnya menjanjikan kebahagiaan sekaligus ketenangan.

Karena tak heran, sekarang dunia semakin "gelap", semakin carut marut dan rusak.

Tapi satu yang kugaris bawahi, bahwa dewasa kini memang keburukan semakin 'kuat', namun kebaikan pun tak kalah kokohnya. Hanya tak menampakkan diri kepermukaan, sebab, ketenangan kadang tak sejalan dengan ketenaran.

Bersyukurlah..
Allaah masih memberi kesempatan melakukan perbaikan untuk bertaubat, sebelum matahari terbit dari barat. Bersyukurlah..
Hidayah masih Allaah berikan pada hati yang dikehendakinya untuk berubah, berhijrah, dan istiqomah dalam jalanNya. Semoga kita salah satunya.

Penutup
Maaf, ini curhat dan basi basi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. 😊

Akar Masalah

Aneh, ngadepin kamu jadi ngantuk, eh giliran siap-siap mau merem, malah cenghar.. oh rpp.. 😂 yaudah akhirnya tumpahin sampah emosi saja dulu..

M A S A L A H

Setiap orang tentu punya masalah. Betul? Mustahil seserang tak punya satu masalah pun selama hidup. Katanya orang yang nggak punya masalah itu orang mati. (Padahal mati pun adalah pertanggung jawaban dari rangkaian masalah yang kita tuntaskan di dunia).

Okey..
Masih terngiang-ngiang perkataan dosen pekan lalu, bahwa;

Banyak yang tau tentang masalah namun tidak dengan penyebabnya. 

Artinya sekarang banyak yang tau masalah ini itu, dan sekaligus penyelesaiannya atau 'pengobatan' masalahnya. Tapii, jarang sekali yang 'sadar' tentang penyebabnya.

Based on my experience. 

Kamar berantakan = masalah
Penyelesaiannya = beres-beres

Setuju? Iyalaaah
Tapi.. apa iya mau gini terus? Berantakan, beresin, berantakan, beresin.

Kadang kita nggak sadar, bahwa sebenarnya yang menjadi solusi dari masalah (kamar berantakan) ini adalah menengok pada akar masalahnya. Ini yang jarang kita lakukan. Melihat akar masalah, kemudian mengatasinya.

Apa penyebab kamar berantakan?

1. Benda yang disimpan tidak pada tempatnya. Jelas sekali, sebuah berantakan merupakan apa-apa yang tak disimpan pada tempat yang seharusnya. Cucian disimpan ditempat handuk, baju bersih ditumpuk gitu aja dikursi dll..

2. Tak mendisiplinkan diri untuk  berkomitmen menaati aturan. Yaa kalau ingin rapi pastinya kudu taat aturan kan ya? Aturan menyimpan handuk bekas pakai, ngepel harus setiap hari, jangan lupa sarang laba-labanya juga dibersihkan. Dan berkomitmen lah kapan saja waktu melakukan itu semua.

3. Mengulangi kesalahan. Udah tau nyimpen tumpukan baju dikasur itu bikin berantakan, apalagi kasur pun jadi tempat ngerjain tugas sambil dadapangan. Belom lagi selimut yang lupa dilipet bangun tidur sampai tidur lagi.

Kesemuanya point adalah akar masalah, betul? Dan mungkin masih banyak lagi penyebab dari sebuah masalah kamar berantakan.

So, solusi dari keterberantakan ini adalah;

1. Simpan setiap benda pada tempat yang seharusnya. Simpan kaset DVD di raknya atau di tempat khusus, jangan di barisan buku. Karena bersih, berjajar saja nggak cukup. Harus rapi, sesuai tempat, kerudung di rak kerudung, tidak disimpan di tempat baju. Beda dikit tapi ngaruh besar sih sebenarnya.

2. Buat jadwal bersih-bersih dan aturan kamar. Kamu harus tau, kapan harus beresin kasur dan selimut, kapan nyapu pel dan bersihin kaca rias. Jangan lupa kamu harus komitmen, taat aturan yang dibuat tadi. Kalo nggak yah pasti cape,  beres-beres seharian, beres sehari dan berantakan 5 hari. Enak nggak?

3. Biasakan kebiasaan baik. Naah kesemua aturan, jadwal serta komitmen tadi nggak akan pernah jadi solusi jika kamu tidak membiasakannya setiap hari. Jangan kasih kendor untuk kesalahan-kesalahanmu.

Penutup; sesuatu yang tak disimpan pada tempatnya bukan pada fitrahnya, akan menimbulkan masalah. Nyimpen hati misalnya. Eaaa.. dan sesungguhnya semua aturan itu walaupun sulit tapi kedepannya akan memberikan kemudahan untuk kita, meskipun awalnya kita tak menyadari kebaikan aturan tersebut. Terakhir, sebuah komitmen untuk melakukan hal-hal yang baik sangat diperlukan, sebab sebaik apapun hal tersebut ketika tak berkomitmen untuk melakukan dengan kontinu apa gunanya.. #absurd

Lagi curhat dan basa-basi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. 😊

Minggu, 10 September 2017

Mari Kukenalkan, Cinta

Pertemuan ini 
Menjadi satu berarti
Dikala diri menanti 
Untuk warna-warna hati 

Ruang-ruang jiwa
Hanya untuk Maha Kuasa
Syair-syair cinta
Tercipta karena Dia

Kupu-kupu Cinta
Terbanglah tinggi menuju Jannah
Hinggaplah engkau dibunga yang indah
Terbang bersama hembus angin cinta

Ya Illaahi Rabbi 
Tiada lain hanyalah namaMu 
Satukan cinta ini dalam bingkai
Untaian RidhaMu

*** 

Syair itu mengalun lembut. Merdu sekali. Tahu bahwa pendengarnya sedang merasakan hal serupa dengan lirik yang dia syahdukan.

Sementara itu, mata seorang wanita tetap tertuju pada tumpukan berkas bersampul kuning. Semua membuat kepalanya sering merasakan pening. Sesekali dia terpaku pada ponselnya, dengan sedikit berbisik mengikuti lagu. Lagu yang tiga semester ini menjadi lagu kesukaannya, juga menjadi gambaran perasaannya.

Perihal perasaan?

Dia sudah mengikhlaskan. Sekaligus membuka ruang, menyiapkan banyak lembaran baru untuk ditulis dengan perjalanan manis. Setelah menemukan luka yang dalam dia tak ingin sembarangan men-spesialkan seseorang. Cukup pada yang akan sungguh-sungguh menyempurnakan.

Mari kukenalkan, Cinta

Cinta dari sudut pandang wanita pecinta coklat dan khimar kuningnya.

Sudah lama dia meragukan beberapa orang tentang Cinta. Juga meragukan perasaan hatinya sendiri. Tak percaya. Maka, dia mengunci hati dengan rapat. Hingga hatinya sulit didapat. Terang-terangan, ia, hati itu menjelaskan.

Meski sekuat apapun kau ingin memasukinya. 
Maaf, aku sedang tak punya ruang. 

Begitu ia berkata.

Namun, ketika menemukan syair indah dari lagu Kupu-kupu Cinta, serta membuka Surat Cinta dari Rabb Pemilik Semesta yang sarat akan cintaNya padanya, perlahan, sedikit hati wanita itu mulai terbuka.

Dia sadar, ini sudah saatnya.

Kini ruang jiwanya utuh untuk Dia, Sang Pemilik Cinta. KepadaNya dia tak pernah kecewa. Tak pernah salah menitipkan hati yang pernah luka. Bahkan akan sembuh dengan izinNya.
Dia percaya, seyakin-yakinnya.
Dan tenyata, ya, hati telah pulih seperti semula. Siap menerima sepenggal lagi hati yang akan Dia titipkan. Asalkan, dalam untaian RidhaNya akan disatukan.

Maka sekali lagi kukatakan, wanita itu sudah mengikhlaskan, sekaligus membuka ruang, menyiapkan banyak lembaran baru untuk ditulis dengan perjalanan manis.

Juni, 2017

Ijinkan Aku Melupakanmu

Ada sebuah kenyerian yang pernah menjadi lukaku yang sangat menganga.
Sebab.. 
Pernah meletakan harap padamu saja 


Dulu, 
Ketika aku mengenalmu
Aku pernah berfikir ini adalah takdir
Saat itu,  
Aku bahagia dan kau pun sama halnya.
Tetapi.. Tuhan berkata lain
Dia menggerakkan hatiku untuk menjauh 
Kemudian semuanya mulai terasa dingin. 


Walau begitu
Aku harap ini adalah sebuah ujian. 
Maka aku tetap pada penantian. 
Padamu. 
Perlu kau tahu, ini sempat menjadi keyakinan. 
Yang tak pernah mengenal waktu.


Sampai saat itu tiba. 
Kala kau mendekat kembali. 

Beberapa kali kuperingati, cara ini bukan yang Tuhan kita ridhai. 
Tapi apa?
Kau sama sekali tak memahaminya.
Bahkan mengambil jalan lain dengan mencintainya.
Mengapa.
Apakah kau tak tahu dia siapa?

Seketika keyakinanku runtuh.

Menyisakan puing hati yang takan utuh kembali. Walau sekuat tenaga kau ingin mengembalikan keutuhannya. 

Itu adalah pertama dan terakhir kalinya aku menangisi cinta. 
Karenamu.
Sebab hatiku tak seluas samudera. 
Maka memaafkan tak semudah mengucap kata. 

Jangan khawatirkan bagaimana nantinya. 
Sebab ya, aku akan menangis lagi karena Cinta.
Cinta dengan tanpamu, 
Aku akan bahagia. 
Menangis pun karena rasa bahagia bersamanya.

Maka.. 
Izin kan aku melupakanmu.
Dan.. 
Semoga kau bahagia dengan tanpaku. 

Sebab meletakan kecintaanmu dan kecintaanku karena Rabb kita. 
Disudut berbeda.

Semoga. 

Sabtu, 09 September 2017

Lebah dan Bunga Dandelion

Sebenarnya gini, berawal dari membaca buku Smart Muslimah yang baru dibeli,  ternyata isinya masyaallaah, ilmu tingkat tinggi, ilmu berumah tangga..
Ko beli buku itu neng? Iya sebenarnya nggak tau isinya bakalan kayak gitu, belinya buru-buru sih, maklum bukan sengaja nyampetin beli buku, itu nyolong waktu lagi nganter anak anak lomba mewarnai.. 😁

Ya mau nggak mau lahap aja tuh buku, konsekuensinya, karena single harus tahan lah ya dengan alur pembahasan yang sweet melankolik drama rumah tangga gitu.. walaupun awkward banget dan banyak memunculkan pertanyaan yang imajinatif.
Ko gitu ya ?
Emang beneran ?
Masa iya ?
Ah kalo gini gimana ?
Kalo gitu gimana ?
Kata siapa ?
Kurang lebih gitulah, banyak pikiran aneh, nggak ngerti dan canggung bacanya, wong belum ngalamin. 😅

Salah satu pembahasan di buku itu tentang seorang istri yang harus jadi sahabat bagi suami, partner diskusi, dan teman lakonin hobby..
Terus hubungannya dengan ane yang single ini apa?
Kagak ada! hahaha
Ya ada sih sebenernya, ane coba praktekin metode itu ke suami orang 😨 dirumah.
iya di praktekin ke abang kepala suku .
Karena akhir-akhir ini dia sering keluar rumah, rumpi sama temennya, makanya dicoba deh ngimbangin, materi rumpinya apa, hobi apa..

Kebetulan lagi heboh tuh ya pilkada, pokoknya ditemenin nonton segala berita, ya walau anak bawang banget serba belom tau, ujung2nya guguru, tak apa lah laki-laki kayaknya seneng banget kalo labih tau daripada wanita nya.. iyee emang musti begitu sih.

Setelah beberapa kali diskusi dan bertanya pada Kepala Suku mengenai banyak hal dan blablabla.. Ternyata jelas sekali, laki-laki membutuhkan partner yang bukan partner biasa, tapi kadang partner temenin nonton bola juga. Ya sederhananyaa, seperti itu.. yakan? Buktinya, Kepala Suku justru sering ngajak diskusi segala hal bahkan materi kuliah 😅

Nah kembali ke titik fokus, apa hubungannya dengan Lebah dan bunga Dandelion?

Sebelumnya ane perkenalan dulu Lebah dan Dandelion.

Lebah adalah hewan penghisap madu bunga. Hitam melambangkan kemisteriusannya, sedangkan kuning melambangkan keceriaannya. Begitu yang kutahu. Tapi jangan salah kira jika lebah merugikan karena telah menghisap madu bunga, dia justru menjadi sebab bunga tersebut bertransformasi menjadi buah!
Dan penghasil obat yang sangat luar biasa, madu!

Dandelion. Filosofi bunga ini sangat dalam.
Pertama; Kesederhanaan
Bentuk warna dan gayanya sangat biasa, namun indah. Benihnya seperti memiliki sayap putih yang rapuh, namun ternyata sangat kokoh membawanya terbang. Ditambah ketika bunga ini tertiup angin di warna sendu sebuah senja. Masyaallaah.. Kesederhanaan yang mengagumkan.

Kedua; Cara Hidupnya
Bunga ini terkadang disebut sebagai rumput-rumput yang bahkan tak dianggap sama sekali. Adakah yang menanam Dandelion? Jarang sekali.
Tapi bunga ini bertahan hidup dengan cara yang luar biasa. Ada masa ketika angin menerpanya dia akan terbang kemanapun angin membawanya. Tak perduli seberapa jauh, tak perduli seberapa kumuh tempat angin membawanya. Dia akan menerima. Bahkan saat dirinya berhenti terbawa angin dia akan turuun perlahan, lalu justru menumbuhkan benih yang dimiliki, persis seperti dia. Sederhana dan mengagumkan.

Lebah dan Dandelion adalah dua wujud yang sangat kusukai maknanya, (jangan heran kalo keseringan lihat ane pakai gamis hitam plus khimar kuning kayak lebah yaa 😁)

Kembali ke fokus buku yang berkisah tentang per-ni-kah-an yang dibahas sebelumnya.

Jauh sebelum tulisan ini dibuat, ada sebuah azzam yang terpatri dalam sanubari, bahwa kelak aku harus menemukan sesosok Dandelion!
Azzam ini tercetus ketika melihat betapa kemelut dunia ini telah mempengaruhi teman-teman, terutama mereka yang kulihat kanan kiri, begitu juga diri sendiri, telah berjalan dengan angkuh didunia padahal yang ada ialah fana. Astaghfirullaah. Seakan tak lagi menggunakan aturan Allaah dalam hidup.

Maka aku ingin sesosok Dandelion yang membawaku ke atmosfer lebih tinggi, karena aku tak mungkin dapat mengudara seorang diri. Ia bukan sekedar mengajakku melihat keindahan dari atas sana, tapi memburu sebuah keberkahan dalam menapaki kehidupan.

Adalah ia, yang kehadiran nya sangat tak terduga, bahkan mungkin dengan terbawa angin cinta, membawa kearah dimana aku berada.. (sambil bayangin emangnya ada yang kek gitu, kurus banget dong sampai kebawa angin. )😄

Lalu, penampilan yang penuh kesederhanaan, tak berlebihan namun menjadikan hal tersebut menjadi kelebihan. Lagi-lagi sederhana yang mengagumkan. Mengagumkan karena dia mampu pergi jauh, namun saat berpijak pada tanah kelahiran dia menumbuhkan generasi yang tangguh, ya seperti dirinya.

Sayap putih dandelion melambangkan tangannya yang penuh kelembutan, kesucian, menaungi sosok yang akan dia rawat, untuk kemudian menemukan tempat yang ditakdirkanNya untuk membina bibit-bibit baru..

Tak sekedar itu, ingin sekali kita membersama dalam ketaatan, menjauhkan diri dan orang yang kita kasihi dari kemaksiatan. Tujuan kita sama, hidup apa adanya seperti kesederhanaan sayap Dandelion, bermanfaat seperti madu yang lebah hasilkan.

Lalu kita membicarakan banyak hal, saling mengingatkan dalam kebaikan dan perbaikan. Satu langkah demi satu langkah menyempurnakan setiap Ibadah.  Ketika itu kita akan bersyukur, telah membersamai dan dibersamai dalam usaha mendekat padaNya. Maka lengkaplah harapan yang selalu kita panjatkan. Menggenapkan dan saling menyempurnakan.

***
Mei2017

Jumat, 08 September 2017

Permainan Sederhana untuk Anak

Judul dan pembahasan baru di blog ini yeay.. Tulisan ini di latar belakangi oleh kesadaran diri banyak keponakan, ada 9 pemirsaaah.. So, nggak aneh kalo seharian berkecimpung dengan anak usia SD, TK dan 2 tahunan.. tapi kali ini ngasuh dan mainnya agak beda, jadi lebih edukatif lagi.. Bukan sekedar nemenin sambil nonton telenovela, itu bahayaaa beneran 😁

Ceritanya pulang KKN langsung mager terserang virus flu dan balad-baladnya, daripada mager teu puguh.. akhirnya kembali bikin-bikin, tak lupa disponsori oleh kardus bekas, tutup botol sisa tugas kesenian, dan sedotan sisa kreasi anak juga wkwk..


Naah gambar diatas adalah kotak ajaib.. 1 paket dengan 4 permaian! (niatnya biar hemat dan praktis) 😅

1. Corong Hitung


Alat peraga ini cocok untuk anak usia 2 - 4 tahun.. pada usia awal permainan ini baik untuk melatih motorik halus anak,  yaitu keterampilan tangan memegang dan memasukkan kelereng ke corong yang disediakan, serta melatih koordinasi antara mata dan tangan anak. Sedangkan untuk usia 4 tahun atau usia pre-school permainan ini dapat digunakan untuk pengenalan lambang bilangan dengan benda, serta operasi penjumlahan.

- mintalah anak memasukkan kelereng ke masing-masing corong sesuai lambang bilangan yang ditentukan.
- lalu mintalah anak untuk menghitung kembali kelereng dalam kotak, jadi anak dapat melakukan penjumlahan sederhana dengan metode ini.
- jangan lupa tempelkan pula angka hasil penjumlahannya.

2. Papan Huruf

Sederhana dan udah tak asing lagi, tapii.. ini sangat sangat membantu anak mengenal huruf, asal pinter-pinter kitanya aja, gimana cara supaya anak bisa tertarik mengikuti permainan, misalnya, masing2 anak diberi 5 kartu acak, lalu guru menyebutkan satu huruf tertentu, biarkan anak mencari huruf tsb apakah ada ditangannya atau tidak.

Berhubung masih semester ganjil dan anak-anak baru masuk sekolah,  jadi bisa menggunakan metode pengulangan, misal, hari ini pilih huruf a - e terus diulang, entah itu anak yang menyebutkan huruf yang ditunjuk, atau sama-sama melihat sambil mengucapkan hurufnya min 10x. Pokoknya sampai lieur wkwk.. sebelum semua anak hafal jangan berhenti..

Karena ada pengalaman, di sekolah antah berantah, di negeri nan jauh disana, dikisahkan ada orang tua anak yang mengeluhkan anaknya sudah 2 tahun sekolah TK tapi  tidak mengenal satu persatu nya huruf, padahal lancar membaca buku Bacalah yang disediakan TK nya.. Subhanallaah dan yang seperti itu bukan cuma satu anak. Jadii ternyata anak-anak itu hanya 'hafal cangkem' waaah..

Untuk itu mudah-mudahan alat peraga dan metode yang tadi disebutkan bisa membantu kita dalam menghindari kejadian diatas.

3. Maze

Untuk membuat permainan ini sederhana banget kaaan, sedotan dan doubletape.. ini permaian kesukaan keponakan saya waktu masih unyu, Fawaz. Wkwk... Bahkan ketika usia 5-6 tahun bisa memodifikasi sendiri maze yang dia inginkan. Mulai dari ukuran dan tingkat kesulitannya.

Cara mainnya taruh kelereng atau benda bulat lain di posisi start lalu arahkan box ke kiri, kanan, depan dan belakang sesuai jalur sampai menginjak finish.

Jika box nya besar di salah satu sudut maze yang terlewati kelereng bisa ditambah dengan kepingan kertas berisi doorprize point atau jebakan seperti dalam permainan ular tangga. Atau perintah-perintah sederhana yang harus dilakukan anak.

4. Papan Hitung

Entah apa lah ya namanya yang jelas permainan yang terakhir ini mirip permainan yang pertama. Mengenalkan lambang bilangan dan gambar yang menunjukkan jumlah benda yang sesuai dengan lambang bilangan tsb..

Lagi-lagi disini si bocah belum genap tahun yang seneng mainin, ngepas-pasin tutup botol ke kardusnya, iyaa si Ichi keponakan yang ke-8 (jujur gw hitung jari dulu). 😅

Paling seneng dah, kalo si Ichi udah semangat sama barang bikinan ateunya, mulai dari corong, sampai papan huruf yang di susun jadi menara sama dia..

Cukup sekian saja, ni jari dah keriting,. Maaf kebanyakannya malah curhat, dan basa-basi. Semoga bermanfaat, dan menginspirasi.. 😊😊

Lalu Kau apa bedanya?

Pernah kan kita nilai orang sekeliling kita, bukan pernah lagi dong, sering malah..
Terus yang kita dapet apa? Penilaian negatif? Kebanyakan nya sih gitu. Kesalahan, keburukan dan sikap negatif orang lain selalu mudah kita temukan. Adaaa aja, nemuu aja, beda sama lihat diri sendiri rasa-rasanya selalu benar. Kalo lagi salah ya nyari alasan, nyari pembenaran. Hoaalaaah siapa banget tuh #nunjukcermin

Semut diujung laut terlihat, gajah pelupuk mata tak tampak.
Ya seperti itulah..

Boro-boro lihat kesalahan orang yang salah. Oknum yang lihai mengkritisi orang, pasti mudah juga melihat kesalahan dari Orang yang justru banyak berbuat baik..

Ini hanya pengingat diri yang bukan kadang-kadang lagi, sering malah,  gampang banget nemu kesalahan orang.
Seakan-akan dirinya suci dari dosa.
Lisan pun gampang banget mencela orang padahal belum tentu kita lebih baik dari orang itu.

Mencela yang belum bener.
Lalu Kamu apa bedanya?
Tau yang bener tapi tetep lakonin ynag salah. Bagaimana urusannya.

Benci diomongin orang.
Lalu kamu apa bedanya?
Balas ghibahin orang itu, walaupun hanya berdua dengan temanmu. Ingat, Allaah maha mengetahui.

Nyinyir ke anak-anak alay
Lalu kamu apa bedanya?
Nggak pernah ngajak mereka. Beriman sendiri namanya.

Jadinya nyambung pada obrolan waktu itu. Kepala suku bilang:
KAMU NGAJI?
KAMU TAU HAL BAIK DAN BURUK?
KAMU DAKWAH? ATAU BERBAGI ILMU AGAMA?

LALU APA BEDANYA JIKA KAMU TAK BEDA DENGAN MEREKA YANG BELUM TAU! TENTANG KEMULIAAN DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WANITA, DAN ADAB BERGAUL DENGAN LAWAN JENIS!

One Step Closer

Memaafkan

Antartika masih berdiri dengan anggun, kokoh dan memukau, namun dibalik itu semua ada sebuah kebekuan yang telah mencair, perlahan. Karena bagaimanapun ia telah terhangatkan mentari, meski mentari tak pernah menjamahnya. Separuh keelokannya telah terkikis, gunungan es yang dia miliki selama ini semakin menipis.

Namun dia tetap merelakan, bahkan memaafkan mentari tanpa diminta sekalipun, sebab inilah yang diinginkan Sang Pemilik Kehidupan. Dengan air yang mencair dari bagian dirinya, ia menyadari, perlu sebuah pengorbanan dalam kehidupan.

***

Alur lain.

Memaafkan adalah cara terbaik, sebab semuanya pernah melakukan hal tak baik. Jadi tak ada alasan untuk tak merelakan. Merelakan pernah sakit, kecewa, patah dan jatuh.

Semua yang pernah menyakiti adalah 'alat' untuk mengujimu, alat untuk menempa diri agar menjadi lebih dari sebelumnya, lebih indah, berguna, berkualitas dan berkelas.

Bayangkan jika sebuah besi tidak pernah dibakar tungku yang sangat panas, lalu ditempa dengan begitu kerasnya oleh pandai besi, apakah ia akan mewujud pedang yang berguna?

Bayangkan jika butiran emas tak pernah dilelehkan untuk kemudian dibentuk sedemikian rupa, apakah ia akan berubah sendiri menjadi sebuah perhiasan indah?

Bayangkan pula jika sebuah kerang tak pernah 'teracuni' benda asing kedalam tubuhnya, apakah dengan seketika akan ada mutiara dalam dirinya? Jawabannya tentu, tidak!

Maka memaafkan, mengikhlaskan, dan merelakan adalah sebuah keharusan. Sebab semua demi dirimu sendiri.

Jika sebelumnya kau tak menyadari, maka saat ini jangan lagi mengingkari. Bahwa apa yang baik menurutNya terkadang tak melulu terbungkus dengan kebahagian. Adakalanya terbalut kekalutan, agar apa, agar ketika kau menemukan kebahagian, rasa syukurmu akan lebih dari biasanya, sebab pernah merasakan kepedihan. Dan satu hal lagi, agar kau bersabar, dan tersadar bahwa ini adalah hal yang pasti akan kau alami, sebab hidup tak melulu tentang kau selalu di puncak, atau selalu di bawah dan terinjak.

Maafkan
Maafkan
Ikhlaskan..

Dia yang Sayang Kita

Dia menggenggam semua doa dan melepaskannya satu persatu diwaktu yang tepat. Kapan? Ketika kau benar-benar siap. Dia tak pernah salah memahami kita, sebab dia tau yang terbaik yang kita butuhkan.

Maka teruslah berdoa, karena ketika berdoa kau seperti mengayuh sepeda; walau perlahan namun pasti mengantarkanmu pada tujuan.

Yuk inget-inget lagi, apakah kau pernah berdoa, agar sampai pada satu titik indah yang sedang kau pijak hari ini?
*jika iya bersyukurlah
*jika tidak, misal karena kau menganggap ini adalah masa terburukmu. Berpikirlah positif! Tak satupun ujian yang tak membawamu 'naik kelas'

Kurang sayang gimana lagi coba Allaah sama kita. Minta ini itu sudah tau kapan harus dikabulkan, kapan harus ditangguhkan, kapan harus diganti dengan yang lebih baik.
Alhamdulillaaah..

Kurang sayang gimana lagi Allaah sama kita. Minta cepat diselesaikan masalahnya. Lalu Allaah beri bertubi-tubi masalah.

Tugas adalah masalah, karena sesuatu yang harus diselesaikan, benar? Ketika seorang mahasiswa meminta tugas-tugasnya segera selesai, lalu otomatis dosen memberikan tugas MID semester, UAS, tugas terstruktur, tugas mandiri, dan tambahan-tambahan lain.

Lelah? Itu konsekuensi.
Bukankah kau yang meminta ingin segera selesai tugas-tugasnya?

Ketika kita ingin segera menyelesaikan masalah-masalah kita, jangan heran jika kita justru mendapat masalah lainnya.
Ada nilai plusnya juga kan?
Kelak jika kita menerima ujian yang serupa kita sudah melewati tugas sebelumnya, masalah sebelumnya yang kita temui. Tentu itu akan memudahkan kita..

Jadi, Dear
Jangan sedih ketika Allaah memberi ujian yang kau kira belum pantas, atau belum waktunya mengalami dan menyelesaikan ujian itu. Yakin Allaah tak akan membebani seseorang diluar kesanggupannya kan?

Laa yukalifullaahu nafsan ilaa wus'ahaa.. 

Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286)

Meninggalkan karena Allaah

#beedailynotes2

Berbeda dengan biasanya, hari ini aku langsung pulang, bingung, sholat di luar kampus sajalah..

Hari ini cuaca sangat panas, matahari bersinar terik, bahkan AC kelas tak terasa sejuknya. Begitu pun ketika perkuliahan selesai dan keluar dari kelas, panas, dan rasanya tak ada oksigen dalam angkutan kota yang kutumpangi. 😰

Tapi tak apa, dari pada berlama-lama di kelas. Mending berpanas-panas diluar tapi nanti cepat menemukan rumah.

Jam menunjukkan pukul 12.02 pm, kugeser tempat duduk sisi kanan ke sisi kiri. Keduanya sama2 terpanasi sinar matahari, akhirnya ku duduk d tengah.
Tidak berada dikanan bukan berarti harus ngiri juga bukan? #apasih 😅

Tak lama didalam angkutan kota terpenuhi anak-anak berseragam putih merah. Dan.. subhanallaah, aku menemukan hal yang sangat mencengangkan. Disana aku sadar bahwa Aku hidup di zaman anak sd pun sudah terbiasa mengangkat jari tengah. Bahkan TK! Ada apa ini, susah dong nyari yang sholeh 😧

Ada sih yang sholeh tapii... Sholeh ko caper. Ko ada ya yang gitu, udahlah lelah nyari jawabannya, sama lelahnya nyari jawaban mengapa, mengapa berubah, kok sekarang gitu sis, ah ko nggak mau diajak maen lagi kayak dulu.. pulang malem de el el and bla bla blaa..

Stop nggak usah dengerin dan risihin yang begitu. Fokus pada bagaimana usaha kita, usaha kita berbuat kebaikan dan perbaikan.. Walaupun sedikit mudah-mudahan berimbas, semoga.

Puncak cerita tiba-tiba air muka ku berubah, katika drama picisan muncul dihadapan. Pacaran, ngajak jalan.
Maaf teman, aku tak seperti dulu, yang bisa diajak reptilan 😅

Seketika aku berpamitan, apalah arti ongkos untuk angkot. Mungkin mereka kira aku tak lagi setia pada teman. Namun yaa aku pun bingung menjelaskan.

Desis kalian semoga menjadi doa yang ku aamiin kan, kalian bilang kini aku calon penghuni syurga. Padahal mereka tak mengetahui aku. Aku bukan siapa2, bukan anggota Kohati, Kammi, Ddj dan lainnya.. hanya mempertahankan dan menjalankan prinsip yang mulai aku pahami walau tak sedikit maksiat yang mengiringi.

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad)

semoga.. semoga..

Pesan untuk Kamuku;
Kau tau, tak mudah melewati hal semacam ini. Meninggalkan atau ditinggalkan sahabat yang mulai tak sejalan. Tak mudah meninggalkan mereka walau kadang harus membersama dalam menikmati kemaksiatan. Semoga kau ridha.. menerima wanita akhir zaman seperti ku, yang jelas2 butuh sekali dibimbing..
Dan satu lagi, kita hidup di zaman mempertahankan nilai agama dianggap lelucon, bukan begitu?