Total Tayangan Halaman

Sabtu, 08 April 2017

Pakaian Syurga dan yang Kusemogakan

Kudengar suara lirih memanggil, ternyata Uwa. Kakinya sudah menapaki tanah. Ada apa hujan seperti ini, pikirku, pasti ada sesuatu yang dia butuhkan, berhubung tak ada orang dirumahnya. Pasti sulit melakukan sesuatu sendiri dengan kaki yang tak bisa berjalan lagi.

Kulihat dari jendela, handuk di pagar, separuhnya basah karena hujan. Bergegas ku rapikan mukenah, dan lari keluar rumah mengambil handuk itu dan menghampiri.

Sambil ku lap lantai basah karena bocor. Ku ajak Uwa sekedar ngobrol, tak tega melihatnya seorang diri di rumahnya.
Tiba pada percakapan inti, aku dan Uwa tentang mimpinya. Dia berkata melihat Bapak ku yang tak lain adalah adiknya.

"Bapakmu memakai sarung hijau, berbaju putih sedang berbaring diatas kasur yang juga dikelilingi bunga-bunga berwarna putih..
Wajahnya cerah, bersantai diatas kasur, dengan rajutan kedua tangan yang diletakkan dibawah kepala.."

Uwa sukses membuat mataku berkaca-kaca, sambil terus tersenyum haru membayangkan bagaimana tenangnya Bapak disana, semoga itu menjadi hal yang bukan mimpi saja..

Butuh waktu untuk meredakan mata yang memanasku, ditambah wanita 75 tahunan ini menangis.. Aku, hanya bisa menenangkan dengan kata yang kupelajari, dengan tata bahasa yang pasti tak sempurna, bagaimana pun dia orang tua, yang sudah sepatutnya dijaga, karena tak ada pembalasan setimpal dengan merawatnya penuh ikhlas, selain syurga..
Dalam hati aku meminta, semoga bisa berbakti pada Mama, akhirat dan dunia..

Begitupun pada Bapak..
Semoga doa yang senantiasa aku panjatkan sampai padanya..
Tentang pengampunan Allaah pada semua kesalahan dan kekhilafannya..
Tentang kedamaian, tempat dan segala hal yang baik di alamnya..
Tentang pembalasan kebaikannya dan kebaikkan ku yang diajarkannya..
Tentang dosa kami sebagai anak, semoga tak menariknya ke neraka..
Demikian yang kusemogakan.

Karena banyak hal yang diwariskannya, Bukan harta tapi keikhlasan..
Bukan tahta tapi kemuliaan..
Semoga menjadi pemberat timbangan untuk ke syurga. Semoga.

Selanjutnya, aku kembali, melihat Uwa melahap roti yang kuberi. Dengan gigi yang tak lagi utuh, roti adalah makan na aman baginya..
Lama. Aku hanya bisa memperhatikan, bagaimana itu menjadi tua, bagaimana itu hidup sudah diambang usia, kupandangi kulit keriput dan rambut putihnya.. ah betapa hidup sesingkat ini. Rasanya masih kemarin aku melihatnya masih muda..

Beriring hujan, setumpuk memori tak hentinya menghujani.. tentang semua kronologi hidup yang aku lalui, tentang Bapak dan hadirnya di mimpi ku dan Uwa tentunya..

Beriring hujan, setumpuk kesadaran aku dapatkan."Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati.."
Allahummagfirlahu warhamhu wa'afinii wa'fuanhu.. 

"Seorang Muslim yang memberi pakaian kepada seorang Muslim yang bertelanjang maka Allaah swt. Akan membalasnya dengan kain warna hijau syurga. Dan seorang Muslim ynag memberikan makanan kepada orang Muslim ynag kelaparan maka Allaah swt. akan memberikan pada hari kiamat buah-buahan dari syurga. Dan seorang Muslim yang meberikan minuman pada orang Muslim yang kehausan, maka Allaah swt. akan memberikan minuman padanya di hari kiamat berupa minuman harum yang masih ditutup rapat." (HR. Muslim)


Minggu, 02 April 2017

Daripada Stalking Mantan

Daripada stalking mantan. Hahaha.. Ini baru namanya stalking bermanfaat.
Begitulah untungnya 'mengikuti' kelompok yang baik dan mengajak pada kebaikan.
Darimana pun jalannya pasti bertemu 'jawaban'.

Jadi begini yaa namanya juga manusia, kadang lelah bosan dan bla bla dengan rutinitas. Itulah yang terjadi dengan daku, mahasiswi PGMI semester 6 wkwk
Yang bisa dibilang menginjak titik jenuh, dengan perkuliahan yang musimnya simulasi pembelajaran dan microteaching, yang kalau tidak ada dosen maka yang terjadi adalah formalitas, tampil asal, merasa sudah jago hal mengajar, padahal mungkin nol besar..
Apalagi ditambah, badan masih belum pulih sedangkan tugas tak mau tau, kudu beres. Jadilah ugal ugalan, rasa-rasanya lelah ngapain capek kuliah. Tapi ujungnya belum jelas arah.

Belum lagi magang yang harus di pikirin walaupun ini sebuah penindasan, karena memang pikiran dan tenaga rasa nya tidak 'terbayar' dari kegiatan itu.
#maafkan diri yang termakan teori Michel Foucault, yang memang secara kasar 'menyadarkan' bahwa ternyata ada sebuah penindasan dalam dunia (tenaga) pendidikan.

Kembali ke topik stalking.. 

Dengan harapan yang sudah hampa, dengan sisa asa yang tersedia..
Maka akhirnya dahaga menemukan telaga..
Tiba-tiba lewat satu repost IG tim @Tausiyahcinta
Foto yang di post adalah foto empat orang anak, memakai seragam merah putih lusuh, bahkan bukan merah putih lagi, melainkan merah krem kecoklat mudaan #adawarnagitu? Adaaa.. Dua diantaranya membawa keresek sebagai tas sekolah, dengan alas kaki sendal yang sudah kusam.

Ohh Allaah ternyata naluri calon guru MI dalam diriku berjalan normal, menimbulkan getar emosi mendalam. Caption yang 'menegarkan' menyertai foto itu..

Tanpa pikir panjang ku buka akun yang memposting foto itu @anggitpurwoto stalking, scrool... banyak foto serupa, yang tak lain adalah para murid SDN 4 Sungkung, Siding, Bengkayang Kalimantan Barat. Postingan dari anggota SM-3T (Sarjana Mendidik daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal) itu secara keras menampar. Iya! Menampar mental tempe ku yang ngasal banget cari ilmu, ngamalin ilmu dan yang males apalah apalah ini..

Secara tidak langsung, post ini menyadarkan bahwa tugas mendidik tak bercanda itu loh.. baik jangan jauh jauh ke Kalimantan, toh di Jawa saja masih ada yang seperti itu, masih banyak sekolah yang tampil 'dibawah'.. bisajadi itu 'sekolahku' 'sekolahmu'... oh miris ditengah mall yang gagah berdiri dikotamu namun masih ada sekolah seperti itu? Ada? Ada! Celingukan deh kalo lewat satu daerah pasti ada, sekolah dari tingkat TK-SMA yang seperti itu..

Okelah itu bukan tugas saya merenovasi, ya tugas pemerintah lah. Apalagi saya mah apa honorer dengan gaji dibawah rata-rata. Ngapain ikut riweuh. Mensejahteraan diri saja sulit apalagi mau belain kesejahteraan sekolah dan murid.
#pemikiranegois

Okeh, mengutip perkataan dosen pagi tadi. Justru itu, dengan gaji yang minimal, bukti kan bahwa kinerja kita maksimal. Karena yang dipertaruhkan adalah kepercayaan masyarkat kepada sekolah!

Baik, perlu diketahui, bahwa memang pendidik adalah pekerjaan yang serius, (kadang gaji main-main), berbeda dengan artis, (kerja main-main gaji serius).
Perbedaan yang sangat krusial nya adalah, guru kerja membangun akhlak anak, tapi artis kerja justru #takjarang merusak akhlak anak (nyontoin pacaran salah satunya). Intermezzo fakta..

Back to Topik..
Intinya adalah, khusus untuk calon pendidik, ingatlah khususnya untuk diri.. bahwa ilmu yang kau dapatkan dibangku kuliah adalah hak mereka juga, dia berhak menerima ilmu dari guru yang layak seperti dirimu! Semangatilah diri, dimana pun posisi saat ini. Terus berbagi! Terus menjadi orang yang patut diteladani!
Stop malas, ayo kerja keras!
Malu lah sama murid SDN 4 Sungkung itu. Yang jika sekolah harus berjalan berjam-jam hingga baju pun tak bersih lagi melawan medan.

Inilah jawaban 'kekalutan' selama ini. Yang titik lemahnya bahwa diri berada pada fokus kurang bersyukurnya..

Manusia pemegang peradaban!
Semangat memanusiakan manusia.. karena tanpa ilmu, semua makhluk tak ada bedanya..
Semangat mengejar profesi mulia! #pejuangtoga2018 😉

Manusia Pemakan Bangkai

Dear
Biasanya kita kaum wanita sering ghibah ya? Asik banget sampai berjam-jam ngobrol, awalnya ngobrol biasa, kesananya baru deh melebar ini itu yang di bahas, hot issue lah, trading topic lah. Sampe nggak sadar malah ngomongin orang. Kejelekan orang kah, kesalahan orang kah, kekhilafan orang kah. Ghibah adalah membicarakan orang lain yang mana orang tersebut tidak senang bila hal tersebut di bicarakan.

Ghibah itu kegiatan beberapa atau sekelompok orang dengan menggunjingkan seseorang yang tidak hadir diantara mereka. Lantas bagaimana yang mendengar orang yang sedang berghibah? Ghibah merupakan kemungkaran, jadi kiranya dia bisa meluruskan orang yang sedang menggunjing maka lakukanlah dengan perbuatan, dengan lisan, jika tidak bisa juga, maka cukup dengan hati, ya hati, itu adalah selemah-lemahnya iman.
Kalo tidak bisa berhenti juga kegiatan berghibah itu, maka tinggalkan saja mereka, dengan alasan baik. Jangan sampai tidak bertindak sama sekali. Bahkan anteng jadi pelaku pasif, nguping.

Jauh dari itu, ketika ghibah bahkan bisa berlanjut pada kegiatan bandingin kehidupan kita dengan orang lain, nanti kita dapet dosa bukan hanya dari Ghibah saja, dari kufur nikmat, iri, dengki, wah banyak deh..
Pantas, ghibah itu dilarang dalam agama kita, karena jelas sekali bahwa tidak ada manfaatnya, dan awalnya dari ghibah tentu bisa merembet ke dosa yang disebutkan tadi.

Ghibah itu bahaya, serius! Bisajadi efeknya bukan sekarang. Based on experience, jadi ini nyata, ada dalam hidup, bisa hidup kalian atau siapapun.

Ada seorang wanita (A), menceritakan pada sahabatnya tentang kejelekan laki-laki (B), bisa dibilang, "teman laki-lakinya" lah ya. Yang namanya wanita kan ya, suka nyerocos segala macem apalagi kalo lagi ada masalah, nggak ketulungan deh cerita panjang lebar kali tinggi. Aib, kekurangan, sikap 'belang' teman laki-lakinya dan segala macem dia ceritakan. Saking keselnya sampai mewanti-wanti pada sahabatnya (C) supaya jangan cari model laki-laki yang beginian..
Waktu berlalu.. lumayan lama..

Tiba-tiba, wanita A justru mendapati si C 'barengan' dengan laki-laki yang dibicarakan yaitu si B. #jleger #plakk hayooo.. ada apa gerangan.. ternyata B dan C justru terlibat "hubungan arus pendek" perasaan.
Ngeri ya ceritanya. Ngeri banget.. pagar makan tanaman tuh..

Kenapa bisa seperti itu?
Pertama, laki-laki B di vote nya penasaran. Ada temen wanita si A nih, A sudah susah dihubungin sih. Ah lumayan ada temannya kan bisa dicoba..
Kedua, Wanita C di vote nya seneng kepo dan dikepo in, ditambah denger cerita tentang laki-laki itu yang 'belang' begini begitu, malah penasaran juga, eh keyakinannya justru ingin 'mengubah' laki-laki itu supaya 'bener'. ehh klop deh jadinya..
Alih-alih hati-hati dengan si B, si C justru mengabaikan nasihat si A, yang tak lain teman yang meng-ghibah-kan si B.
Nah itulah salah satu BA-HA-YA ghibah. Dan bisa jadi efek seperti ini tidak langsung terasa. Pantas saja dalam Islam dijelaskan tentang hukum ghibah, seolah olah dia memakan bangkai saudaranya sendiri. Si A nyesel kan udah ghibah ke C tapi ujung kisahnya kok justru B dan C gitu.. ya begitulah.. tapi lebih serem kisah Ade Sara sih ya? Iihh.. Naudzubillahi min dzalik..

“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah( menggunjing) satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu sekalian yang suka makan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.” [QS: 49 (al Hujurat) ayat 12.]

Jadi, dear
Lebih baik tinggalkan perilaku ghibah ya, karena sudah jelas sekali larangan dalam al-Qur'an tentang hal tersebut. Cukup simpan semua 'keburukan' orang lain jika kamu mengetahuinya. Stop! Lisanmu tak perlu mengumbar kekurangan dan kesalahan orang, karena orang lain pun punya lisan dan kamu punya kekurangan.
Sayang banget loh, jika kebaikan yang kita kumpulin bisa hangus gitu aja karena ngomongin orang. Jika tidak bisa menyadarkan atau mengajak orang lain pada 'kebenaran' setidaknya jangan menghujat nya (boleh benci kemaksiatan tapi jangan pendosanya). Biarkan jika nasihatmu diabaikan, toh kamu sudah mengingatkan. Sisanya berdoa lah supaya Allaah yang memberikan hidayahNya.

Siap ya Dear.. jangan jadi pemakan bangkai saudara kita sendiri 😉

Sakit dan Sholat

Kemarin kira-kira kurang lebih 2 pekan 'sakit', selain fisik, rasanya ada sesuatu yang aneh; lemas, malas, tidak produktifnya waktu, pekerjaan, tugas bahkan kebersihan kamar pun terbengkalai.. aktivitasnya leha-leha, tidur sampai sipit..

Lama-lama pusing sendiri, kenapa? Rasanya ko seperti ini, hampa.. 😫😫

Sampai akhirnya, si hati mengingatkan;
COBA PERIKSA SHOLATMU!

Ternyata benar, bahkan akhir-akhir ini sholatku hanya setor jidat, diakhir waktu pula 😭😭
Tak pernah berdzikir setelahnya atau menambah rakaat yang sunnah.

Kemudian sadar, langsung taubat dibarengi 'nge-bombay', re-charge hati dengan segala kepasrahan 'kembali' padaNya. Dzikir, tilawah 'surat cintaNya'.
Dan apa yang dirasakan?
Rasanya seperti terlahir kembali!

Setelah tenang, baca buku tiba-tiba menemukan bahasa penulis yang jleb sesuai dengan keadaan :

"Sholat lima waktu, yang waktunya terbagi pada waktu subuh, siang sore, malam, ibarat terminal-terminal tempat berpangkalnya rohani, atau bagai minuman segar pelepas dahaga untuk mengobati kegundahan jiwa yang berasal dari sisi Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Yang demikian itu pantas untuk dijadikan pelindung bagi kita dari ujian hidup, membentengi kita dari ketergelinciran".

 .


"Tidak demikian halnya dengan mereka yang MELALAIKAN sholatnya, atau bagi mereka yang melaksanakan dengan TIDAK KHUSUK dan TANPA KEHADIRAN HATI ketika sholat. Maka, kesempatan ini akan dijadikan peluang oleh setan untuk sedikit demi sedikit menjauhkan kita dari jalan yang lurus"
-Syekh Musthafa Masyhur dalam buku; Berjumpa Allaah lewat Sholat.

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah, dan ketika mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholatnya" (Q.S al-Ma'aarij 19-23)

Sebab, memang hati pun butuh nutrisi, salah satu nya dalam bentuk ibadah-ibadah yang berhubungan langsung dengan Allaah sang pemilik jiwa dan raga. Salah satunya Sholat, selain tiangnya agama, sholat juga kewajiban orang beriman yang tak main-main faedahnya.. 
Serius, jika hidup ibarat di gurun, maka sholat adalah telaga sejuk yang dialiri air, siapa pun tak akan pernah menyesal menghampirinya. 

Alhamdulillaah, rasanya sekarang labih baik, lebih tenang dan nggak menggalau, dan bingung lagi, karena telah disadarkan kembali, bahwa sungguh manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allaah. Adapun kegiatan dunianya adalah selingan menunggu waktu ibadah, ya, menunggu sholat. 

Ketika semua sudah diniatkan ibadah, maka aktifitas sehari-hari seperti belajar, bekerja dan lainnya jadi lebih ringan. 
Minum obat pun jika diniatkan agar dapat lebih khusuk dan kuat dalam menjalankan ibadah, maka dengan mudahnya ikhtiar itu bekerja menyehatkan tubuh! Beneran! 

Coba deh! Minum obat itu bukan di niatkan hilangkan penyakit saja, tapi sebagai ikhtiar kita dalam menyehatkan tubuh untuk beribadah. Dan rasakan apa perbedaannya? Contohnya ane tadi siang pusing, terus minum obat sakit kepala. Boro-boro hilang yang ada malah tambah nyutnyutan. Tapi tadi ba'da magrib ane coba minum obat lagi, dengan niat semoga bisa menjadikan lebih khusuk ibadah. Dan alhamdulillaah malem ini cenghar banget.. 😆

Coba juga ya kalo lagi nggalau nggak puguh kayak ane, cek obat paling utama, yaitu cek sholatnya, lalu perbaiki. Insyaallaah sembuh dari 'sakit'nya itu.. 
Nggak ada lagi keluhan malas dan sebagainya.. 

#dailynotes 
#beedailynotes 
#motivation 
#selfreminder