Untuk mu disana..
Maaf, dulu aku sering mencandaimu. Hingga muncul rasa aneh, dalam hati masing-masing kita. Yang tak pernah mampu terjelaskan satu sama lain.
Maaf.. aku yang memulai. Dan aku berjanji yang akan mengakhirinya.
Kau pasti menyadari, berkali-kali aku mengakhiri semua ini. Namun berkali-kali aku memulai lagi permainan. Karena aku, menemukan apa yang kucari pada dirimu. Semakin lama semakin ku meyakini. Bahwa adalah kau.
Kulihat perubahan baikmu. Kau juga pasti melihat perubahan baikku. Setelah kita saling menguatkan. Dalam tanpa ikatan. Namun ketahuilah.. Aku tak ingin kebaikan yang ada padamu menjadi sebuah ketidakbaikkan oleh karena ku. Begitupun sebaliknya. Maka pahamilah.
Kau tau, bumi membutuhkan mentari , dan mentari senang menerangi bumi dengan sinarnya. Begitupun dirimu padaku. Itulah aku padamu. Tapi kita lupa. Mendekat justru akan menyakiti salah satu. Bahkan membinasakan keduanya. Begitulah kita detik ini. Dan ketika aku yang menyadari pertama kali, maka ku ingatkan kau.
Beriring hujan. Aku meminta banyak permintaan. Salah satunya, semoga apa yang terbaik menurutNya, adalah ini. Saling melepaskan. Semua tentang hati. Maka yakin lah ketika Dia berjanji.
Wanita-wanita keji untuk laki-laki keji. Wanita-wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik.
Maka jadikanlah perpisahan ini, usaha perbaikan diri kita. Meski kita tak pernah tau akan dipertemukan lagi atau pun tidak. Semua adalah kehendakNya. Kau tentu meyakini bahwa Dia lah pengatur skenario hidup terindah kan? Jadi untuk apa kita ragu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar