Tak sengaja kulihat seekor cicak menempel dalam jam dinding besar di ruang tamu. Kukira cicak itu mati, ternyata dia masih merayap di dinding kaca itu, perutnya kurus, dengan organ yang transparan. Kasihan sekali pikirku. Berapa lama dia terjebak didalam jam, dia lebih menyerupai mumi, terbungkus kulit nya yang pucat, dengan tulang dan selaput kaki yang kering.
Seolah menjadi pengingat untukku. Yang terlalu asik dengan kesia-sia an waktu. Apa bedanya dengan cicak itu. Sama-sama terjebak waktu. Tak bisa mencari makan, bertemu kawan, dan mengerjakan hal lain yang lebih membahagiakan.
Terus menunggu hingga waktu berputar, tak tahu apa yang harus dilakukan.
Lagi, lagi dan lagi itu semua sebuah kesia-sia an. Apakah tidak ada hal lain?
Ada ibadah yang harus kau tingkatkan.
Ada pekerjaan dunia yang harus kau selesaikan.
Ada orang yang kau sayangi yang merindukan.
Tapi apa? Kau pikir waktu dapat menyelesaikan masalah tanpa kau kerjakan?
Kau masih menunggu waktu menyembuhkan luka?
Justru sebaliknya, sembuhkan luka dengan waktu yang berguna.
Dengan mngepakkan sayap-sayap mu walau masih terasa rapuh. Kelak kau akan terlatih.
Ayolah.. dulu ya dulu, jadikan semua sebuah pelajaran. Esok ya esok, persiapkan dengan matang walau Allaah yang menentukan. Sekarang, lakukan yang terbaik dalam harimu, jangan terjebak waktu kemarin dan terlalu mengkhawatirkan esok.
Jangan terjebak waktu!
Hingga kau lupa melakukan yang terbaik pada waktu yang kau punya saat ini.
Jangan terjebak waktu!
Hingga kau lupa menjadikan pelajaran waktu kemarin.
Jangan terjebak waktu!
Hingga kau lupa menata anak tangga.
Barometer kehidupan ditentukan sekarang. Dulu dan esok adalah waktu intropeksi serta untuk membenahi.
Kau hidup sekarang bukan kemarin dan akan datang. So, tugasnya..
Ikhlas untuk kemarin dan ikhtiar untuk masa mendatang. 😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar