Sebenarnya udah lama mau post judul ini, tapi berhubung ada kesibukan lain jadi selalu ditunda, nah malam ini ada moment yang pas pas banget dengan materi yaa jadi ada inspirasi gitu buat kembangin artikel wkwk..
Alkisah ada dua orang mahasiswa semester 6 ngrumpi di angkutan kota tentang kekhawatiran satu anak tangga yang harus mereka lewati diakhir semester ini. Kuliah Kerja Nyata. Yeah..
Sebut saja mereka, Bekbek dan Mbrep.. hihihi
Bekbek : "duh kelompok KKN gimana yah, mudah-mudahan satu kelompok sama orang-orang aktif, senggaknya kalo 'anak organisasi' kan ada yang faham, tentang proposal dsb gitu.."
Mbrep : "ya nih jangan sampai satu kelompok semuanya Orang Tak Berorganisasi alias OTB kayak kita." 😅😅
Bekbek : "terus mudah-mudahan tempat nya di Cihaurbeuti ajalah, biar deket ke rumah saudara biar kalo abis bekal, makan tinggal pulang kesitu."
UUM (ujung-ujungnya makan 😑)
Yaa intinya seperti itulah perbincangan ngaler ngidul mereka..
Hingga tiba beberapa hari kemudian...
Hari ketika bocoran kelompok KKN tersebar.
BOOM !!
Tak disangka!
Keinginan yang Bekbek ucapkan semuanya terwujud! Mulai dari ingin ditempatkan di daerah saudaranya, dan keinginan Bekbek satu kelompok dengan para aktivis.
Anggota kelompok KKN Bekbek ternyata para aktivis, orang berorganisasi, bahkaaan para ketua organisasi! Katanya sih gitu.. kita tunggu klarifikasi siapa saja kah anggota kelompok Bekbek.. 😄😄
Jadi dear..
Pernah dengar kan pernyataan bahwa.. perkataan adalah doa?
Ya memang begitulah.. Namanya juga manusia nggak pernah berhenti ngarep, berdoa dan berkeinginan.. itumah udah fitrah nya. Se-belum baik nya dia, pasti selalu punya harapan dan keingingan, dan semua itu digantungkan pada apa yang diyakininya.. Allaah swt..
Dan berdoa sangat dianjurkan lho, karena dengan berdoa kita menyerahkan segala pengharapan hanya pada Allaah.. Dan itulah salah satu bentuk penghambaan kita padaNya.
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)
Dia mengabulkan permohonan jika permohonan itu padaNya, plus... jangan lupa penggalan ayat selanjutnya ya..
Memohon pun harus diiringi dengan mematuhi segala perintahNya dan yakin, agar mereka selalu dalam kebenaran, jika tidak seperti itu maka tidak dibenarkan.
Dann.. yang tidak boleh itu ketika kita berdoa hanya saat mendapat musibah, kesempitan, kekurangan dan kepahitan-kepahitan lainnya, sedangkan ketika kita diberi anugerah, kelapangan, kecukupan, dan kebahagiaan-kebahagiaan justru lupa berdoa, lupa bersyukur..
Ketika kita berdoa, apakah otomatis semua yang kita minta akan dikabulkan? Hanya Allaah yang berhak mengaturnya.
Perlu diketahui, Ketika kita berdoa, ada beberapa 'respon' Allaah terhadap doa yang kita panjatkan;
1. Ya, Dia kabulkan
2. Tunggu, Dia tau kapan waktu terbaik
3. Tidak, Dia ganti dengan yang lebih baik
Dan doa Bekbek tadi berarti masuk pada respon no 1. Hmm.. beruntung syekalih..
Dari mintanya satu kelompok sama aktivis, ini nggak tanggung Allaah kasih Bekbek para ketua oraganisasi kampus! Kurang baik apalagi coba Allaah sama hambanya..
Tinggal respon positif si peminta doa terhadap doanya saja. Jika dikabulkan segera bersyukur.
Dan ane ingetin lagi, bahwa setiap doa ada konsekuansi nya.. apa itu..
1. Konsekuensi menerima. Suatu saat merasa 'tidak cocok' dengan apa yang didoakan/diminta. Contohnya ketika kita minta pekerjaan tertentu, eh ternyata setelah mendapatkan pekerjaan itu, kita nggak betah lah, capek. Please jangan kufur nikmat, ingat dulu kita begitu berharap mendapatkannya. Berusaha keras mencapainya dengan ikhtiar dan doa yang tak pernah putus.
2. Konsekuensi menunggu. Ketika berdoa tak kunjung terkabul, ingatlah bahwa seperti halnya manusia yang tak sempurna, doanya pun tidak ada yang sempurna. Tak sempurna seperti apa? keinginkan kita yang belum pas untuk kita terima, belum pantas kita dapatkan. Karena standar terbaik adalah standar kepantasan Allaah.
Tapi Allaah, sebaik-baik perencana, kita sedang disiapkan untuk doa yang kita minta. Konsekuensinya menunggu.
Singlelillah yang nunggu sah misalnya.
3. Konsekuensi menyesuaikan. Kadang apa yang kita doakan tak terwujud, sekuat apapun kita berusaha. Yakinlah! Mungkin Allaah tidak memberi yang kita inginkan, tapi Allaah tau yang kita butuhkan. Kita ingin jadi designer misalnya, eh malah nyasar ke fakultas tarbiyah. Positif thinking aja, kebodohan kita kadang tak mampu menerka. Sudahlah.
Allaah adalah pencipta, Dia tentu tahu yang terbaik untuk setiap makhlukNya..
Kita diperintahkan untuk berdoa, dan berusaha, sisanya Allaah yang menentukan.
ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ
“Berdoalah (mintalah) kepadaku, niscaya aku kabulkan untukmu”. (QS. Al-Mukmin : 60
Tetap dalam doa! Tetap berdoa terbaik pada yang Maha Baik!
Karena berdoa seperti mengayuh sepeda, walau perlahan tapi mengantarkan mu pada tujuan. 😊😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar