Total Tayangan Halaman

11,303

Jumat, 17 November 2017

Catatan Anekdot

Hari ini anak kami berinisial D dan I berkelahi. Entah kenapa awalnya. Tapi ini benar-benar membuat saya pribadi shock. Pasalnya mereka saling menatap dengan dendam, satu memberi isyarat dengan jempol terbalik. Sedangkan satunya lagi menunjukkan jari tengah. Ini saat mereka berjauhan. Saat mereka tak berhasil saya dan teman-temannya tahan, mereka beradu badan.

Sedih. Tentu. Khawatir. Sekali.

Secara pribadi, baru kali ini menemukan secara langsung, 'pertarungan' anak didik yang lebih sengit dari biasanya. Maklum mereka berdua Kelompok B dengan usia sekitar 6 tahun. Tenaga dan gerakan sudah lebih cekatan. Beberapa kali kami kewalahan.

Kami berkesempatan satu tahun saja membentuk kepribadian merdeka disekolah sebelum nanti menginjak ke jenjang yang lebih tinggi.

Ilmu didunia kuliah baru sebatas teori. Katanya jika ada yang berkelahi, pisahkan, nasehati. Nyatanya tak semudah yang didiskusikan. Saat itu saya berpikir tajam untuk menyelesaikan perkelahian mereka. Jangan sampai menimbulkan luka fisik, apalagi cedera mental.

September 2017

***
Kabar baik!

Salah satu anak yang kuceritakan tadi yaitu I, sejak pertama masuk tak pernah ingin bersalaman denganku, dia berbeda, seperti bukan anak seusianya. Egois dan yaah bisa dibilang belagu.
Berani bicara kasar padaku.

Tapi akhirnya, satu-dua bulan terakhir dia bersikap baik, sangat baik, tak pernah bertengkar dan mau bersalaman denganku. Ini tak mudah tentu, berapa kali ku hampiri dia terlebih dahulu untuk bersalaman. Hingga mungkin dia bosan dan akhirnya menerima uluran tanganku.

Another good news! 

Akhirnya dua dari anggota warna-warniku berhasil lebih mandiri, tidak ditemani ibunya di kelas. Awalnya mereka pemalu, murungkut dan bersembunyi dibelakang ibunya. Yaah aku benar-benar harus meyakinkan dia bahwa aku aman baginya selama kegiatan belajar dan bermain. Apalagi keduanya anak laki-laki rasanya tidak enak jika dia terus diperhatikan oleh teman-temannya yang lain ketika dia diasuh ibu mereka di kelas.

Aku bangun kepercayaan dirinya dan kepercayaannya padaku. Aku cari perhatian dia, so kenal, dan yaah masih banyak usaha-usaha lain. Dan actually, aku berhasil! Kini kedua jagoan warna-warniku tumbuh aktif berbeda dengan pertama aku menemui mereka.

***

Berusaha tenang, adalah sikap yang harus berusaha diterapkan. Saat melihat anak jatuh, berkelahi, mengeluh, dan sebagainya. Aku perlu memikirkan secara matang tindakan tepat yang harus kulakukan. (Nyari dari materi kuliah juga)

Based on my experience. 

Kebanyakan orang tua atau guru, pasti kaget melihat anaknya jatuh. Lantas mereka berteriak, memarahi, lalu ada juga yang memarahi hal disekeliling anak itu, lantas menyalahkan benda orang atau hal lain di dekat anak itu.

Kejadian 1.
Ibu berteriak saat anak jatuh, lalu memarahi. Ini akan membuat anak lebih terkejut dan justru menangis. Saat jatuh anak hanya butuh penolong, dan penenang. 

Lebih baik tenang dan segera hampiri lalu katakan, "kamu kuat yah, sini yang sakitnya ibu usap atau obati." Jika ada luka segera tenangkan dia jangan memperlihatkan kecemasan yang berlebihan jika memang lukanya tak seberapa, lalu obati. (Ini pernah dipraktikkan disekolahku dan ampuh.)

Kejadian 2
Lucu. Ini sering sekali terjadi. Saat anak jatuh, misalnya tersandung kursi, orang tua justru menyalahkan kursi tersebut lalu memukulnya. Padahal justru anak itu yang tak hati-hati dengan langkahnya.

Ini bahaya, jika terus dilakukan akan membentuk mental anak: ketika dia jatuh, gagal, maka dia akan selalu mencari sasaran untuk disalahkan atas kegagalan nya tersebut. 

Lebih baik katakan hati-hati jika berjalan, lain kali lihat disini ada kursi, dsb agar anak tersebut tau, apa penyebab dia jatuh dan mau memperbaiki langkah kedepannya, tanpa menghakimi pihak lain yang bahkan tidak bersalah.

Kejadian 3
Saat anak mengeluh. Coba hanya dengarkan dia, karena sebenarnya itu karena dia tidak terperhatikan, atau belum bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Lalu segera beri motivasi dan bantu dia mengerahkan dayanya untuk menyelesaikan permasalahan. Percayalah. Jangan bosan membimbing.

November, 2017

***

Curhat basa basi, semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar