Total Tayangan Halaman

11,303

Rabu, 25 April 2018

Today Activity: Jadikan aktivitas menjadi Pembelajaran anak tanpa batas

Allaahumma Shoyyiban Naafi'an..

Hujan mulai menjatuhkan diri pada dedaunan, dari awan yang sempat tertahan diperaduan.

Sudah hampir seminggu nggak hujan, paling hujan2 kecil. Gerimis. Sempet berpikir juga, emang iya sekarang sudah musim kemarau, dan berinisiatif apa salahnya mulai berhemat air dari sekarang, sampai2 nggak mandi kalo nggak kotor2an. 😆
Tapi nggak deng hari ini mah kudu mandi, secara gitu abis perjalanan jauh. Ke perpus kampus, belanja dsb.

Iya, hari ini pergi ke perpustakaan guna mencari sumber referensi untuk BAB 2 skripsi. *Yang lain sudah penelitian helloo.. whatever.
Seberapa sibuk kah? Ini lebih rumit untuk dijelaskan. Yang pasti semua punya pertimbangan dan perjuangan masing2.

Pulang sekolah, saya tanya keponakan saya A.Z Siti Aisyah mau ikut ateu nggak, dia excited banget laah pas denger gitu doang juga, langsung ganti baju dan nyamper ke rumah pas adzan dhuhur, dan nggak sholat dulu. 😂

Ini sudah saya niat dan rencanakan jauh2 hari. Dan baru kesampaian hari ini. Bagian Proses Belajar dan sosial experience untuk anak.

Oke pembelajaran 1. Ngajak sholat. Eh nyuruh deng, kalo ngajak pasti sholatnya berjamaah. Ini ateunya butuh persiapan dan tradisi sebelum sholat (setengah mandi dan make up dulu, biar cakep pas sholat nya 😄) jadi nggak sholat bareng dia.

Karena kepala suku ada agenda rapat dari Panwaslu saya telpon ojek online dulu *dan itu masih kakak laki2 gue deng yang ke 3 😆

Pembelajaran 2. Social Experience.
Saya ajak Alya naik angkutan kota, seharusnya sekalian kenalan eh kenalin yang didepan itu namanya pak supir, angkutan kota berhentinya di terminal, dll tapi tadi lupa, bahasnya tentang batas wilayah, gara2 lihat gerbang selamat datang Ciamis. Dia sempat kira sebelum batas itu katanya Sukahurip (kampung kita itu mah wkwk). Lalu sibuklah saya meluruskan persepsinya juga mengenalkan beberapa rambu lalin yang kami temui di jalan.

Pembelajaran 3: Mengenal Perpustakaan.
Itung2 refreshing dan bounding time dengan keponakan saya Alya, saya ajak dia ke perpustakaan, pembelajaran nyata tema tempat2 wisata. Iya wisata edukatif kan?
Saya beri tau sebelum berangkat bahwa kita akan pergi kemana saja hari ini, salah satunya ke perpustakaan, tentu untuk anak usia TK belum tau itu tempat apa. Ini kesempatan emas, saya jelaskan kalo perpustakaan itu gudang buku dan ilmu.

Selebihnya di TKP, saya ajak dia mencari dan mengembalikan buku pada raknya, bagaimana peraturan disana tentang jangan berisik dll.
Setelah membaca beberapa buku bersama kami keluar perpustakaan, dia tiba2 bertanya "Ateu denda itu apa?" Saya mengingat apa maksud pertanyaannya, ternyata ini karena tadi saya telat mengembalikan buku. Pasti dia mendengar kata denda dari pernyataan petugas perpustakaan. Dan bla bla kembali saya jelaskan.

Iya sejak berangkat Alya sudah banyak bicara dan bertanya. Dan itu bagus, tinggal respon kita yang kudu lebih cerewet edukatif ladenin ocehannya. Kita pasti banyak terkesima dengan pertanyaan dan pernyataan mereka. Dan yaa saya telah membuktikan.

Pembelajaran 4. It's shoping time. Namanya juga anak kecil diajak pergi ke pusat perbelanjaan girangnya minta dijajanin. Kalo nggak pinter2 tanteunya ngasih pengertian kalap tuh, nggak tau apa ateunya juga nahan mati2an nggak nyentuh trolley belanjaan.

Sabar ini ujian akhir bulan. Bedakan keinginan dan kebutuhan, kebutuhan primer sekunder dan tersier, ingat masa depan. Jangan besar pasak daripada tiang. 😅
Pembelajarannya ya itu, jangan lapar mata harus sesuaikan dengan apa yang kita punya *uang maksudnya.

Lalu belajar disuruh nyimpen dan ngambil barang di tempat penitipan. Beri beberapa kegiatan yang mendukung keberaniannya. Salah satu contoh saya minta dia pergi ke tumpukan keranjang belanja *untuk balikin keranjang. Ateunya latah bawa keranjang sgla kayak mau beli banyak padahal.. wkwk
Ditempat makan pun sama, saya minta dia memintakan tissue di meja orang lain, sederhana sih tapi untuk seusianya itu pencapaian luar biasa. Dan pasti ada kebanggaan tersendiri baginya, begitulah beri kepercayaan pada anak untuk melakukan beberapa hal.

Pembelajaran 5: Bertamu.
Saya mengenalkan teman saya, tentu dong masa ni anak dianggurin gitu aja, nggak tau siapa yang kita datengin. Dan jangan kayak Ibu2 dulu ya mereka selalu keenakan dan nggak peka malah kalo anaknya udah bosen dirumah orang sampai harus ngerengek2 tanda minta pulang. Sering2 tanya anak. Contohkan adab bertamu juga, seperti membaca salam dll.

Waktunya pulang, mendung2 tapi nggak hujan. Syukurlah khawatir banget soalnya bawa2 anak orang takut kenapa2. Dan tak lama setelah sampai dirumah, ternyata hujan juga.

Bagian bersih2, mandi, makan dan diobat, karena saya sedikit pusing. Entah masuk angin atau kenapa. Ini sensasi biasa setelah saya jadi boncenger kalo nggak pusing yaa sakit pinggang. Duh emakk kuy buka jajanannya.. 😂
Eh jadi ingat mamake, kesampaian juga beli kue bolu pesanannya. Tadinya bingung nih beli dimana. Mamah ketagihan kue yang dikasih temen, soalnya rasa tu kue mirip banget buatan kita dulu. Masa iya harus nanyain ke yang ngasih beli dimana, takut ngode ingin dikasih lagi. 🙄

Done!
Dan itu adalah sebagian cerita dari aktivitas yang kami lalui hari ini. Seperti biasa, ini curhat basa basi yang semoga bermanfaat dan menginspirasi. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar