Dear
Biasanya kita kaum wanita sering ghibah ya? Asik banget sampai berjam-jam ngobrol, awalnya ngobrol biasa, kesananya baru deh melebar ini itu yang di bahas, hot issue lah, trading topic lah. Sampe nggak sadar malah ngomongin orang. Kejelekan orang kah, kesalahan orang kah, kekhilafan orang kah. Ghibah adalah membicarakan orang lain yang mana orang tersebut tidak senang bila hal tersebut di bicarakan.
Ghibah itu kegiatan beberapa atau sekelompok orang dengan menggunjingkan seseorang yang tidak hadir diantara mereka. Lantas bagaimana yang mendengar orang yang sedang berghibah? Ghibah merupakan kemungkaran, jadi kiranya dia bisa meluruskan orang yang sedang menggunjing maka lakukanlah dengan perbuatan, dengan lisan, jika tidak bisa juga, maka cukup dengan hati, ya hati, itu adalah selemah-lemahnya iman.
Kalo tidak bisa berhenti juga kegiatan berghibah itu, maka tinggalkan saja mereka, dengan alasan baik. Jangan sampai tidak bertindak sama sekali. Bahkan anteng jadi pelaku pasif, nguping.
Jauh dari itu, ketika ghibah bahkan bisa berlanjut pada kegiatan bandingin kehidupan kita dengan orang lain, nanti kita dapet dosa bukan hanya dari Ghibah saja, dari kufur nikmat, iri, dengki, wah banyak deh..
Pantas, ghibah itu dilarang dalam agama kita, karena jelas sekali bahwa tidak ada manfaatnya, dan awalnya dari ghibah tentu bisa merembet ke dosa yang disebutkan tadi.
Ghibah itu bahaya, serius! Bisajadi efeknya bukan sekarang. Based on experience, jadi ini nyata, ada dalam hidup, bisa hidup kalian atau siapapun.
Ada seorang wanita (A), menceritakan pada sahabatnya tentang kejelekan laki-laki (B), bisa dibilang, "teman laki-lakinya" lah ya. Yang namanya wanita kan ya, suka nyerocos segala macem apalagi kalo lagi ada masalah, nggak ketulungan deh cerita panjang lebar kali tinggi. Aib, kekurangan, sikap 'belang' teman laki-lakinya dan segala macem dia ceritakan. Saking keselnya sampai mewanti-wanti pada sahabatnya (C) supaya jangan cari model laki-laki yang beginian..
Waktu berlalu.. lumayan lama..
Tiba-tiba, wanita A justru mendapati si C 'barengan' dengan laki-laki yang dibicarakan yaitu si B. #jleger #plakk hayooo.. ada apa gerangan.. ternyata B dan C justru terlibat "hubungan arus pendek" perasaan.
Ngeri ya ceritanya. Ngeri banget.. pagar makan tanaman tuh..
Kenapa bisa seperti itu?
Pertama, laki-laki B di vote nya penasaran. Ada temen wanita si A nih, A sudah susah dihubungin sih. Ah lumayan ada temannya kan bisa dicoba..
Kedua, Wanita C di vote nya seneng kepo dan dikepo in, ditambah denger cerita tentang laki-laki itu yang 'belang' begini begitu, malah penasaran juga, eh keyakinannya justru ingin 'mengubah' laki-laki itu supaya 'bener'. ehh klop deh jadinya..
Alih-alih hati-hati dengan si B, si C justru mengabaikan nasihat si A, yang tak lain teman yang meng-ghibah-kan si B.
Nah itulah salah satu BA-HA-YA ghibah. Dan bisa jadi efek seperti ini tidak langsung terasa. Pantas saja dalam Islam dijelaskan tentang hukum ghibah, seolah olah dia memakan bangkai saudaranya sendiri. Si A nyesel kan udah ghibah ke C tapi ujung kisahnya kok justru B dan C gitu.. ya begitulah.. tapi lebih serem kisah Ade Sara sih ya? Iihh.. Naudzubillahi min dzalik..
“Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan prasangka karena sesungguhnya sebagian prasangka adalah dosa. Janganlah kamu sekalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kamu sekalian berghibah( menggunjing) satu sama lain. Adakah seseorang di antara kamu sekalian yang suka makan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik kepadanya. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang.” [QS: 49 (al Hujurat) ayat 12.]
Jadi, dear
Lebih baik tinggalkan perilaku ghibah ya, karena sudah jelas sekali larangan dalam al-Qur'an tentang hal tersebut. Cukup simpan semua 'keburukan' orang lain jika kamu mengetahuinya. Stop! Lisanmu tak perlu mengumbar kekurangan dan kesalahan orang, karena orang lain pun punya lisan dan kamu punya kekurangan.
Sayang banget loh, jika kebaikan yang kita kumpulin bisa hangus gitu aja karena ngomongin orang. Jika tidak bisa menyadarkan atau mengajak orang lain pada 'kebenaran' setidaknya jangan menghujat nya (boleh benci kemaksiatan tapi jangan pendosanya). Biarkan jika nasihatmu diabaikan, toh kamu sudah mengingatkan. Sisanya berdoa lah supaya Allaah yang memberikan hidayahNya.
Siap ya Dear.. jangan jadi pemakan bangkai saudara kita sendiri 😉
Tidak ada komentar:
Posting Komentar