Saya merasa..
dan memfrasa..
Dunya.. sudah begini adanya.
Tau sendiri bagaimana..
Yang memimpin..
kadang mereka belum layak,
mungkin, dan semoga yg layak semakin banyak.
Tersebab apa?
Yang mampu.. yang bisa.. yang tau..
Mundur satu langkah kebelakang..
Merasa tak pantas.
Maka dengan sendirinya,
Yang lain berada digarda depan.
Padahal apalah yang dibanggakan.
Lalu saat kehancuran, ketimpangan, keguncangan, dan ketidakberesannya keadaan datang.
siapa yang patut diminta pertanggung jawaban?
Ayolah jangan saling menyalahkan.
Lalulalu?
Waktu berlalu..
Sadar semakin hari semakin tak menentu.
Syariat? Aturan?
Menjadi kerancuan yang terus diperbincangkan.
Pun selayak perlakuan, sama, belum sebaik yang dipahami dan diharapkan.
Lantas lantas?
Orang mencari jejak lawan.
Jauh jauh jauh..
Jauh dalam bagian kehidupan
Lalu saling melempar jatuh.
Pe-ernya, mengklarifikasi setiap tempo berlabuh.
Sampaikan yang benar
Jangan kau sembunyikan.
Arahkan yang salah
Jangan membenarkan.
Yang baik tak tampak dipermukaan.
Tapi alangkah baik, jika mereka ikut memulakan.
Mulai.. mulai.. mulai..
Sebab jika tidak.
Yang salah yang berkehendak
Yang haq mati mendadak.
Siapkah kau berkelas?
Walau kelak ditentang keras?
Disebut tidak waras
Kerena lawan pasti waswas
Sebab ia akan kalah akan tewas..
Sebab dia yang nyata salah.
Dan kau yang Benar
Sebab menyampaikan yang benar.
Ingat! Sampaikan semuanya.
Bukan hanya yang menguntungkan dirimu saja.
Sebab dirimu bukan hanya memakai nurani, tapi Cahaya Rabbi..
****
Apa atulah itu sajak. Curhat lebih tepat. 😂 Yaa intinya gitu dehh, syukur kalo paham. Kalo nggak coba memahamkan..
Kuantitas waktuu duuh..
Menggelindingnya udah kayak kelereng ditaro dipudunan.
Tapii kualitasnyaa??
Banyak inspirasi Alhmdulillaah, terlalu deras kalo semunya dibahasakan. Jadi hanya inti-intinya nya yang dituliskan.
Pemahaman manusia semakin hari semakin meningkat. Saya yakin! Banyak yang mau belajar, dan mendapat kesempatan mencari ilmu lebih besar. Apalagi ilmu Islam.
Tapi alih-alih banyak cendekia, banyak pula yang mengalami 'cedera' saat belajar, dan belum sadar.
Saya sering berargumen dengan partner saya, banyak yang menuntut ilmu saat ini, mahasiswa dari desa pun meningkat. Karena akses mudahnya sekolah, kuliah.
Tapi kuantitas tak sebanding dengan kualitas. Persis kalo ditukang perabotan dapur makin kesini banyak barang tiruan, kw dan abal-abal sebab banyak permintaan. Iya sih dulu gelas, piring plastik pada kuat-kuat sekarang tipisss.... kenapa yaaa..
Ya kalo mikir dangkal sih gini, barang itu terbuat dr bahan yang langka apalagi tidak dapat diperbaharui.
Sedangkan permintaan semakin banyak, maka akan terjadi oplos mengoplos, tiru meniru.. kayak emas gituuu.. jadi jelas kualitas semakin tak pantas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar