Total Tayangan Halaman

Minggu, 08 Juli 2018

Pemilu Perdana: Ng-observer

Cerita lama yang tersimpan rapih baru sempat diterbitkan, wkwk..

Pagi pukul 06.30 saya sudah berangkat ke tempat pemungutan suara, TPS 001. Ini kali pertama sepanjang sejarah karir perpemilihan saya, beneran.. sebab paling mentok adalah ikut pemilihan ketua BEM di kampus. 😆
Sedangkan 5 tahun lalu saya masih terlena dengan dunia hahahahihihi KTP pun baru punya 3 tahun terakhir ini, jadi samasekali nggak perduli urusan begini. Bukan contoh Warga Negara yang baik, jangan ditiru. 😑

Nah jadi hari ini adalah moment yang ditunggu, setelah segala persiapan dan bimtek dilakukan, inilah hari yang sangat mendebarkan. Secara ini pemilu Perdana saya. Karena jadi anggota KPPS dari awal sudah berniat menempatkan diri sebagai Observer juga (pengamat).

Dari beberapa hari sebelumnya, saya selalu bertanya pada ketua kpps, bagaimana, apa saja, apa lagi dll.. jujur blank banget, sampai2 saya ingin diadakan simulasi alur pemungutan suara. Namun apalah daya mungkin hanya saya yang penasaran, yang lain berpengalaman. 😆

Karena saya mempunyai tinggi badan yang lebih dari anggota lain, saya ditempatkan di kpps 6: penjaga kotak suara. Biar nggak keliru katanya, tapi tetep aja, segini juga harus jinjit2 pas kerja, karena ternyata kotak suaranya tinggi juga padahal ditaruh dikursi, kalo dimeja kepala aja yang keliatan, kayak di iklan ramay*n*. 😁

Moment lucu hari itu adalah, ketika muncul pertanyaan2:

Leres teu kieu Neng? (Benar nggak seperti ini?)
Setelah dari bilik suara Ibu-ibu datang dengan menyodorkan 2 kertas pemilihan, dan bertanya "betul apa tidak?"

Lah dalam hati saya bingung, emangnya ini ujian. Saya jawab saja:

Teu langkung ibu, Atos dicoblos, dina nomorna/gambarna?

Atos

Dua nana?

Nembe hiji. Da bilih lepat.


Oh sok atuh uih deui ka bilik suara coblos kertas nu hiji deuina. Dina gambarna.
Belum lagi pertanyaan-pertanyaan lain.

Nanti di Ceklis apa coblos?

Ko ieu mah 2 suratnya?


(Mungkin dia belum bangun, jadi nggak sadar mau nyoblos gubernur dan bupati sekaligus).

Belum lagi tingkah beberapa DPT yang menggemaskan, seperti meniup kertas suara setelah dicoblos bak mbah mbah paranorm, ada juga yang mem-bismillaah-i kertas dengan suara nyaring bahkan ada yang paku coblosnya sengaja 'ngawahan' saat akan nyoblos dan menimbulkan bunyi nyaring juga pada kertasnya saat dicoblos.

Nggak aneh lagi kalo jari kelilingking nyelup 3 ruas mah, itu hiburan kami wkwk.. atau ada juga yang justru nyelupin 3 jari..

Yang paling kocak, temen sd saya, manggil nama saya dengan sedikit berteriak dari bilik suara 1.

Neng, kumaha, dimana nyoblosnya.

Saya yang posisinya di ujung bilik suara 4, tepuk jidat.

Ternyataa..
Timbul pertanyaan saya, cocokkah pemilu di Indonesia?
Sebenarnya saya sedikit memaklum, karena saya ngaku, hidup dikampung.
Dari pertama saya menyerahkan kertas C6-kwk / pemberitahuan pemilu, para DPT ditanyai siapa saja calonnya, mereka kebanyakan tak tau. Atau hanya tau calon yang membagikan sembako dan broach saja. Uppss..

Tau gitu bawa brosur paslon yah.

Pemilu dimulai pukul 7.30 dan yaa jangan tanya bagaimana, intinya pegel kaki dan pinggang. Senyum ramah nyampe dzuhur. Udah kayak pramugari kata Pak Lurah mah bhahaha.. itu cita-cita terselubung. 😁

Saya kira, ashar juga beres nih pemilu, nyatanyaa.. ngitung suaranya yang lama. Sabar banget ngulang 466x2 kali kata SAH, belum lagi karena sedikit kekeliruan TPS kami melakukan perhitungan suara kembali..
Belum lagi pengisian hasil pemilu ke berkas untuk kkps, pps, ppk, kpu udah kayak nyamain kunci jawaban sama punyanya saksi-saksi dan pengawas. Kocak daah buibu dan pakbapak..
Ketawa sedih akhirnya selesai pukul 8.00 malam lebih, beneran dah saya mah udah sampai mual-mual, saking lieurnya ngitung, nandatangan, nyampulin berkas dll.. Pas pulang ada aplikasi sitagis yang harus diisi pula, untung bukan sama gua. Wkwk

Ada banyaaak banget evalusinya. Terutama buat orang yang otb kek saya. 😂 Kerjasama tim, Peran maksimal masing2 bagian, Komunikasi, Sistematika, Solidaritas dan masih banyak lagi. Nanti sajalah kalo saya ingin saya bagikan hasil breafing pak kepala suku selaku panwas. 😆

Done!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar