Total Tayangan Halaman

11,303

Jumat, 31 Agustus 2018

Terimakasih Guru

Malam ini dapat nasihat makjleb.

"Jika belajar dari buku, harus diklarifikasi pada orang yang lebih faham, takutnya bersumber dari oknum yang menyimpang. Apalagi belajar dari internet, google." Hmm..

Berbeda dari sumber internet, dulu saya menelan bulat apapun yang biasanya bersumber dari buku. Karena keabsahan nya bisa teruji klinis. *eh maksudnya, kan buku pasti diterbitkan lewat penyaringan tim audit. Baik segi isi materi dan penulisan. Jika lulus penyaringan dipenerbit, pasti aman "dikonsumsi".

Dulu saya menganggap setiap buku pasti berbobot, karena yang namanya nulis itu perlu berpikir, tak seperti bicara yang kadang ngalir kemana aja.
Garis besarnya. Tulisan nggak mungkin "kosong", tapi yang namanya bicara ada istilah "omong kosong".

Tapi yaa itu dulu..
Salah satu nampar bikin sadarnya adalah, pertama, dulu di salah satu perpustakaan saya meminjam buku fiksi berjudul Mr.Darcy saya masih ingat judulnya tapi tidak dengan isinya, yang pasti alur dan isinya vulgar sekali apalagi dikonsumsi anak sekolahan seperti saya yang masih remaja esema lugu, polos polesan dan alay.

Kedua, pernah pula 'makan' buku yang berbau aliran tertentu, yang katanya aliran itu menyimpang dari ajaran Islam. Itupun setelah disadarkan oleh kepala suku. Ya jika dia nggak kepo-kepo sama buku dan materi yang sedang saya baca, mungkin sampai saat ini masih slebor milih camilan, *eh buku.

Sejak saat itulah kalo beli atau pinjam buku yaa semakin jeli, siapa penulisnya dan bagaimana track recordnya. Begitu begitu deh. Apalagi sekarang, banyak toko2 buku online yang murmer.. pernah pengen borong beberapa buku tentang wanita-wanita dalam Islam seperti Aisyah, Ashiya, Fatimah, Khadijah yang setiap bukunya ditarip nggak lebih dari 40K loh, padahal tebal pula isinya. But setelah d check writernya, Syi*h. You know lah yaa.. bukan apa2, apalah saya yang masih awam begini, hati-hati pasti perlu, karena bukupun bisa menjadi guru.

Walaupun esensi sejarahnya ada dan sama. Tapi kalo kita belum tau yang sesungguhnya dari ajaran kita, terus baca2 versi dia, kan gimana. Ibaratnya anak TK baca koran berita penculikan, dikoran foto penculiknya pake baju hitam-hitam. Pas ketemu orang asing pake baju hitam-hitam malah lari ketakutan. Wkwk naah itulah kalo misalkan anak belum tau nggak semua yang pake baju hitam itu penculik.

Ah, intinya terimakasih, para guru kehidupan. 


Beedailynotes17Juli

Tidak ada komentar:

Posting Komentar