Alhamdulillaah.. Alhamdulillaah 'ala kulliy hal.. kita telah berada di tahun baru 1439 Hijriah. Semoga dengan melangkahnya kita pada tahun baru ini, kita pun dapat melangkah meninggalkan hal yang tak baik menuju perjalanan yang lebih baik. Semoga tahun ini kita lebih baik dari kita yang dulu. Aamiin
Mendengar kata Hijriyah tentu tidak akan lepas dari peristiwa Hijrah Rasulullaah shalallahu 'alaihi wassalam dari kota Makkah ke Madinah. Ya peristiwa 1439 tahun lalu telah menjadi titik awal kalender ummat Islam.
Mengapa demikian? sebelum hijrah Rasul dan pengikutnya dimusuhi kafir Quraisy Makkah, mereka tidak membiarkan umat Islam tenang. Oleh sebab itu Rasulullaah dan umat Islam berpindah atau Hijrah ke Madinah. Disana mereka disambut dengan bahagia, dan kemudian mendirikan Masjid Quba. Masjid pertama yang dibangun sebagai majlis Islam. Oleh karena itu, peristiwa hijrah Rasulullah dan pengikutnya dijadikan awal tahun dalam kalender Islam, yaitu kalender Hijriyah.
Sebab dari peristiwa inilah, Islam bisa dikatakan bangkit dan tumbuh menjadi sebuah peradaban yang sangat mengagumkan di tanah Madinah. Kemudian menyebarkan ajaran-ajarannya ke bagian wilayah lain.
Okey, berpindah dari bahasan historis.
Membahas tentang hijriyah, teringat tentang cerita guru Matematika saat di aliyyah. Cerita dan motivasi nya selalu bikin hati jleb nyess dan Masyaallaah..
Kira-kira pada 1436 H di alamater putih abu, beliau pernah menyampaikan bahwa begitu telah tuanya usia dunia. Bahkan ketika zaman Rasulullaah pun dunia sudah dikatakan sudah senja usianya, apalagi sekarang.
1436 H, beliau memenggal pembacaan tahunnya 14.36, menunjukkan waktu pukul 2.36 sore, menjelang waktu ashar sebutnya. Waktu dimana akan datang sebuah sore sebuah senja yang diambang waktu, menjelang malam, gelap.
Beliau memaparkan begitu banyak bukti "gelap", tentang kengerian sebuah zaman; pembunuhan, perzinahan, dan kemaksiatan lain yang tak asing didengar. Yang mana kesemua "gelap" itu sedang berlangsung, bahkan akan terus berlangsung, menuju kearah yang lebih gelap.
Beliau juga membahas surat Al-Ashr, yang mana manusia benar-benar ada dalam kerugian. Kecuali orang yang beriman, dan mengerjakan kebajikan, serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran.
Oleh sebab itu beliau sangat mewanti-wanti, menasihati agar siswa nya selalu Istiqomah berada dalam jalan kebaikan bahkan terus menuntut diri agar terus memperbaiki. Dengan Hijab misalnya. Beliau ingin kami tetap mempertahankannya walaupun telah lulus dari madrasah Aliyyah.
Disana, hatiku secara pribadi sangat tersentuh, umpama seorang ibu, yang sedang mencurahkan kasih sayangnya. Lalu, akupun mengaamiinkan semua perkataannya, semoga kami Istiqomah.
Hijrah, dewasa kini lebih dikenal dengan sebuah perubahan, ke arah yang lebih baik. Usaha perbaikan yang dilakukan dari keadaan awal yang kurang baik.
Hijrah bisa disandangkan pada seorang wanita yang memutuskan diri untuk berhijab. Menutupi auratnya. Atau pada seorang laki-laki yang menyadari kesalahan masa lalunya lalu berhijrah, mengikuti aturan-aturan Allaah yang lebih menawarkan keberkahan.
Banyak sekali contoh seseorang yang berhijrah, yang paling kita kenal adalah Alm. Ustadz Jefri, Teuku Wisnu, lalu disusul dengan aktor dan aktris dan tokoh lainnya..
Mereka berhijrah karena menyadari 'dunianya' justru tak lagi menjamin kan ketenangan. Dan jalan Islam lah yang sesungguhnya menjanjikan kebahagiaan sekaligus ketenangan.
Karena tak heran, sekarang dunia semakin "gelap", semakin carut marut dan rusak.
Tapi satu yang kugaris bawahi, bahwa dewasa kini memang keburukan semakin 'kuat', namun kebaikan pun tak kalah kokohnya. Hanya tak menampakkan diri kepermukaan, sebab, ketenangan kadang tak sejalan dengan ketenaran.
Bersyukurlah..
Allaah masih memberi kesempatan melakukan perbaikan untuk bertaubat, sebelum matahari terbit dari barat. Bersyukurlah..
Hidayah masih Allaah berikan pada hati yang dikehendakinya untuk berubah, berhijrah, dan istiqomah dalam jalanNya. Semoga kita salah satunya.
Penutup
Maaf, ini curhat dan basi basi. Semoga bermanfaat dan menginspirasi. 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar